Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai: Pengertian, Penyebab, Proses Terbentuk, dan Faktornya

Kompas.com - 01/10/2022, 15:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Badai merupakan salah satu bencana alam yang sering kali terjadi di beberapa daerah tertentu. Di Indonesia badai juga dikenal dengan nama angin topan.

Badai menjadi salah satu jenis bencana alam yang cukup membahayakan, karena dapat menimbulkan kerusakan yang parah dan jatuhnya korban jiwa.

Pengertian badai

Badai adalah gangguan udara yang terjadi di atmosfer. Badai biasanya menyebabkan cuaca buruk.

Badai ditandai oleh angin kencang, kilat, guntur dan hujan lebat. Badai terjadi ketika pusat daerah tekanan minimum berkembang dan dikelilingi oleh udara bertekanan maksimum.

Kombinasi dua kekuatan yang saling bertentangan ini dapat menimbulkan angin dan awan badai.

Baca juga: Badai Tropis: Hubungannya dengan Siklon Tropis, Proses, dan Dampaknya

Penyebab terjadinya badai

Badai dapat terjadi akibat beberapa sebab, misalnya tingginya suhu permukaan air laut dan perubahan atmosfer. Berikut uraiannya: 

  • Tingginya suhu permukaan air laut

Penyebab terjadinya badai yang paling umum adalah tingginya suhu permukaan air laut. Permukaan laut yang memiliki suhu yang tinggi akan kontras dengan suhu yang ada di bawah permukaan laut atau suhu di dalam air.

Hal inilah yang akan memicu terjadinya badai. Seperti pada kasus penyebab terjadinya angin topan.

  • Perubahan yang terjadi di atmosfer bumi

Suhu permukaan air laut yang tinggi mengakibatkan perubahan di lapisan atmosfer bumi. Perubahan ini menghasilkan energi, seperti kemunculan petir dan badai.

Baca juga: Faktor Penyebab Terjadinya Badai Haiyan

Gejala badai ditandai dengan munculnya angin kuat dan kencang mencapai 250 kilometer per jam.

Proses terjadinya badai

Badai terjadi melalui beberapa proses, di antaranya:

  • Kondisi udara lembap

Badai yang terjadi diawali dengan kondisi udara, sebagai sumber utama dari energi penggerak badai.

Kandungan uap air yang mengembun di udara lembap akan bergerak ke atmosfer yang sifatnya lebih dingin dari permukaan bumi. Pada proses kondensasi, uap air melepaskan panasnya.

  • Munculnya energi penggerak badai di atmosfer

Energi panas yang dilepaskan oleh uap air terkumpul menjadi energi penggerak badai. Proses ini terjadi di atmosfer bumi.

Baca juga: Pengertian Evaporasi, Kondensasi, Prespitasi, dan Infiltrasi

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kethoprak sebagai Drama Tradisional dan Modern

Kethoprak sebagai Drama Tradisional dan Modern

Skola
Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Cara Mengapresiasi Pementasan Drama Jawa

Skola
10 Jenis Drama Jawa

10 Jenis Drama Jawa

Skola
Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Pentingnya Tata Iringan dan Tata Suara Drama Jawa

Skola
Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Istilah 'Sandiwara' dalam Bahasa Jawa

Skola
Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Teks Anekdot Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur dan Contoh

Skola
Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Fungsi Keprakan dan Dhodhogan pada Pergelaran Wayang Golek

Skola
Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Deiksis Bahasa Jawa: Pengertian dan Contoh

Skola
Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Kata Bahasa Jawa yang Sering Digunakan

Skola
Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Rancu Pikir dalam Bahasa Jawa

Skola
Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Bentuk Pronomina Persona dalam Bahasa Jawa

Skola
Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Kata Ganti Orang Kedua Tunggal Bahasa Jawa

Skola
Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Makna Filosofis Wayang Kulit sebagai Media Dakwah

Skola
Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Organel Sel yang Dimiliki Paramecium sp

Skola
Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Sifat Bayangan yang Terbentuk pada Kamera

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com