Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Permainan Tradisional

Kompas.com - 12/09/2022, 14:30 WIB
Serafica Gischa

Editor

Pemain boleh dua orang atau lebih. Pemain harus melempar batu dari kotak terdekat atau kotak pertama.

Jika batu tidak meleset, pemain boleh melanjutkan dengan melangkahi kotak pertama sambil jinjit satu kaki. Siapa yang sampai ke kotak akhir terlebih dahulu, adalah pemenangnya.

Egrang

Egrang adalah permainan tradisional yang awalnya populer di daerah Jawa Barat. Itulah sebabnya permainan ini menjadi permainan tradisional khas Jawa Barat (daerah Sunda).

Karena seru dan menarik, permainan tradisional egrang kemudian banyak diminati oleh masyarakat dari daerah-daerah lain di Jawa.

Bermain egrang menggunakan sepasang bambu, lalu dibuat tumpuan sebagai alas kaki. Oleh sebab itu, anak-anak boleh meminta bantuan orang dewasa dulu untuk membuatnya.

Bagian tersulit dalam permainan egrang adalah menjaga keseimbangan tubuh. Untuk itu, pemain egrang perlu berlatih dengan sabar dan tekun.

Baca juga: Perahu Jong, Permainan Tradisional asal Riau

Gundu

Ilustrasi anak bermain.SHUTTERSTOCK Ilustrasi anak bermain.

Bermain kelereng sering juga disebut dengan permainan gundu atau guli. Di daerah Jawa, permainan ini disebut bermain nekeran, di Palembang disebut ekar, dan di Banjar disebut cracker. Permainan ini banyak diminati oleh anak laki-laki, tetapi kadang anak perempuan ikut bermain juga.

Aturan dalam permainan ini adalah buatlah sebuah lingkaran dan letakkan semua kelereng dalam lingkaran. Secara bergiliran, pemain harus membidik kelereng dari luar lingkaran.

Kelereng hasil bidikan yang keluar dari lingkaran akan menjadi milik pemain. Syaratnya, kelereng yang digunakan untuk membidik tidak boleh berhenti dalam lingkaran

Layangan

Ilustrasi permainan tradisional, layang-layangfreepik.com/pch.vector Ilustrasi permainan tradisional, layang-layang

Permainan tradisional ini populer di kalangan anak laki-laki. Layangan mempunyai nama lain, seperti layang-layang atau wau. Layangan merupakan lembaran tipis berkerangka yang diterbangkan oleh pemainnya ke udara di area yang lapang.

Untuk mengendalikan layangan, ada seutas benang yang dipegang pemain. Permainan permainan tradisional ini memanfaatkan kekuatan angin untuk menerbangkannya sehingga umumnya dimainkan saat musim kemarau, di mana angin berembus cukup kencang.

Selain sebagai permainan anak-anak, layang-layang dipakai dalam acara ritual tertentu, biasanya berkaitan dengan budaya pertanian.

Di beberapa daerah, layang-layang dipakai sebagai alat bantu memancing dan menjerat kelelawar. Permainan permainan tradisional layangan minimal dimainkan oleh dua orang dan semakin banyak, akan semakin seru.

Baca juga: Nilai-Nilai pada Permainan Tradisional dan Cara Melestarikannya

Kucing-Kucingan

Permainan tradisional kucing-kucingan sulsel.kemenag.go.id/Fitrah Ramdani Permainan tradisional kucing-kucingan

Permainan kucing-kucingan merupakan permainan tradisional masyarakat Jawa yang sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 1913. Permainan kucing-kucingan ini seperti menceritakan kehidupan seekor kucing yang selalu kejar-kejaran dengan musuhnya seekor tikus.

Cara bermain permainan ini yaitu dipilih dua orang, di mana satu orang menjadi kucing dan satu orang menjadi tikus.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com