Lensa ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi oleh lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya.
Baca juga: Pemanfaatan Oksida dan Pasir Silika
Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agar lensa tidak cepat rusak.
Bagaimana cara Kerja Hubble? Pertama-tama, Hubble menangkap gambar. Setelah diterima oleh teleskop, gambar tersebut akan diubah menjadi kode digital dan diradiasikan ke bumi dengan menggunakan antena yang memiliki kemampuan mengirimkan data 1 juta bit per detik.
Setelah kode digital diterima oleh stasiun di bumi, kode itu akan diubah menjadi foto dan spektrograf (sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomical). Teleskop ini dapat berjalan 5 mil per detik.
Adapun, Teleskop Hubble dapat berkeliling lebih dari 150 juta mil per tahun (± 241 juta kilometer).
Baca juga: Apa Itu Lubang Hitam di Angkasa?
Apa Saja Yang Telah Dihasilkan Hubble? Hubble sangat banyak membantu para ilmuwan dalam mempelajari, mengobservasi dan memahami tentang jagat raya, salah satunya obyek luar angkasa seperti black hole, galaksi, bintang, dan lain sebagainya.
Hubble juga yang menemukan Eris, yaitu sebuah planet kerdil setelah Pluto. Hubble juga banyak mengirimkan gambar-gambar yang menakjubkan tentang kejadian-kejadian di luar angkasa seperti supernova, lahirnya bintang, dan tabrakan bintang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.