Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Bintang Menghasilkan Cahaya

Kompas.com - 01/09/2022, 18:30 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Jarak Bintang sangat jauh dengan Bumi, sehingga cahanyanya hanya nampak ketika malam hari. 

Jarak dan ukuran sangat mempengaruhi kuatnya pancaran sinar Bintang sampai ke Bumi. Beberapa benda langit memang bisa memancarkan cahaya seperti bulan, planet, atau beberapa benda langit lainya tetapi itu hanya pantulan dari sumber lain.

Bagaimana cara bintang menghasilkan cahaya sendiri? 

Cahaya yang dipancarkan oleh bintang berasal dari peristiwa reaksi fusi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi penggabungan inti-inti atom dengan atom-atom kecil untuk membentuk inti yang lebih berat dengan melepaskan sejumlah besar energi.

Jumlah hidrogen yang melimpah di dalam bintang dapat memicu terjadinya reaksi nuklir hingga miliaran tahun. 

Reaksi nuklir tersebut mengubah inti hidrogen menjadi helium. Apabila temperatur permukaan bintang mencapai kira-kira 2.000°C, maka bintang tersebut dapat bersinar memancarkan cahaya.

Baca juga: Benarkah Bintang Jatuh itu Ada?

Penggabungan hidrogen menjadi helium merupakan proses yang terjadi pada sebagian bintang.

Semakin besar massa suatu bintang, semakin tinggi pula temperaturnya. Bintang yang memiliki temperatur lebih tinggi akan bersinar lebih terang dan proses penggabungan hidrogen pun menjadi lebih cepat.

Cahaya bintang baru dapat mencapai Bumi setelah menempuh waktu yang sangat lama, yaitu dalam orde ribuan tahun. 

Oleh sebab itu, ada bintang yang sebenarnya telah musnah, tetapi cahayanya baru terlihat dan sampai ke Bumi.

Alasan bintang penting bagi Bumi 

Keberadaan manusia di Bumi tidak lepas dari peran bintang. Pada awal semesta, satu-satunya unsur yang ada hanyalah hidrogen, helium, dan lithium. 

Dengan adanya bintang membuat persebaran beberapa unsur-unsur berat seperti karbon, nitrogen, dan oksigen. 

Di akhir kehidupan bintang, sebagian materi terpecah di luar angkasa dan menjadi gas serta debu untuk membentuk bintang baru, planet, dan semua yang ada termasuk di dalamnya tubuh manusia. 

Baca juga: Bintang: Pengertian, Bentuk, Manfaat, dan Jenis-jenisnya

Umur, persebaran, dan komposisi bintang di galaksi dapat digunakan untuk melacak sejarah, dinamika, dan evolusi galaksi. Karakteristik bintang ada kaitannya dengan karakteristik sistem planet. 

Ketika matahari lahir, gaya gravitasi menahan gas dan debu di orit dan memungkinkan membentuk Bumi. Sekarang matahari memegang planet-planet dalam orbitnya, memanaskan permukaan bumi, memicu fotosintesis, dan mendorong iklim Bumi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com