Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meteoroid: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Proses Terbentuknya 

Kompas.com - 01/09/2022, 14:30 WIB
Silmi Nurul Utami

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Dalam sistem tata surya, tidak hanya planet yang mengelilingi matahari. Melainkan, terdapat beberapa komponen yang turut mengelilingi matahari, salah satunya adalah meteoroid.

Apakah yang dimaksud dengan meteoroid? Yuk simak penjelasan berikut ini

Pengertian Meteoroid

Meteoroid adalah batu-batu angkasa berukuran kecil-kecil yang melayang-layang bebas di angkasa dan bergerak cepat.

Meteoroid ini memiliki ukuran rata-rata sebesar batu kerikil. Namun, tidak seperti benda-benda angkasa lainnya, meteoroid tidak memiliki lintasan yang beraturan dan tidak mengorbit pada matahari.

Baca juga: Apakah yang Dimaksud dengan Orbit?

Meteoroid mengelilingi matahari dengan orbit tertentu dan kecepatan yang bervariasi. Meteoroid tercepat bergerak di sekitar 42 km per detik.

Ketika meteoroid tertarik oleh gravitasi bumi, maka sebelum sampai ke bumi, meteoroid akan bergesekan dengan atmosfer bumi.

Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan membakar meteoroid tersebut. Meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer bumi disebut dengan meteor.

Namun, jika meteoroid tidak habis terbakar oleh atmosfer bumi dan jatuh ke bumi disebut meteorit.

Baca juga: Perbedaan antara Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

Ciri-ciri Meteoroid

Meteoroid merupakan benda luar angkasa yang memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan asteroid. Meteoroid  memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:

  • Berukuran kecil dan mengelilingi matahari
  • Meteoroid terdapat di ruang antarplanet.
  • Meteoroid tidak tergolong bintang karena tidak dapat memancarkan cahaya.
  • Berupa batu kecil dengan diameter antara 0,2 sampai 0,5 mm dan memiliki massa tidak lebih dari 1 gram.
  • Berupa debu angkasa dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.
  • Meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi akan bergesekan dengan atmosfer bumi sehingga menimbulkan panas dan pijaran cahaya.
  • Memiliki ukuran lebih kecil dari asteroid.
  • Meteoroid mengandung banyak nikel dan besi.

Baca juga: Proses Terjadinya Meteor

Proses terbentuknya Meteoroid

Meteoroid terbentuk dari benturan terjadi antara asteroid yang mengorbit matahari di sabuk asteroid yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter.

Ketika dua atau lebih asteroid bertabrakan, benturanya akan menghasilkan puing-puing kecil dan rapuh (meteoroid).

Meteoroid juga dapat terbentuk dari serpihan-serpihan batuan dari planet atau satelit.

Misalnya, meteorit yang terbentuk dari Mars atau Bulan ketika permukaanya bertabrakan dengan benda-benda angkasa lainya seperti asteroid. Namun, meteoroid yang terbentuk dari proses ini sangat sedikit jumlahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com