Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah

Kompas.com - 31/08/2022, 18:30 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Terdapat dua jenis kalender yang paling banyak digunakan di Indonesia, yaitu kalender Masehi dan kalender Hijriah. Dua kalender tersebut sama-sama bisa digunakan untuk melihat dan menentukan penanggalan.

Kalender Hijriah biasanya digunakan umat muslim untuk menentukan tanggal perayaan hari-hari besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri. Sementara, kalender Masehi adalah kalender umum yang sering dipakai sehari-hari, mulai dari Januari sampai Desember.

Kedua kalender tersebut memiliki perhitungan yang berbeda. Karena itulah hari raya umat Islam biasanya tak pernah berada di tanggal yang sama pada kalender Masehi. Yuk simak penjelasan berikut:

Baca juga: Indonesia, Miliki Beragam Kalender

Kalender Masehi

Kalender Masehi dihitung menurut perputaran Bumi mengelilingi Matahari (revolusi). Karena itu tahun Masehi juga disebut tahun syamsiah atau tahun Matahari. Satu hari adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk melakukan rotasi.

Satu tahun adalah jumlah waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Satu tahun revolusi sama dengan 365¼  hari. Penggunaan kalender Masehi dalam 1 tahun = 365 hari, disahkan di era kejayaan Kerajaan Romawi, tepatnya pada masa pemerintahan Julius Caesar.

Sedangkan ¼  hari yang terkumpul selama 4 tahun atau sama dengan 1 hari itu ditambahkan ke bulan Februari yang hanya terdiri dari 28 hari.

Sejak saat itu, setiap 4 tahun sekali, bulan Februari memiliki 29 hari atau yang biasa disebut sebagai tahun kabisat. Satu tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan jumlah hari di bawah ini:

  • Januari: 31 hari
  • Februari: 28 atau 29 hari
  • Maret: 31 hari
  • April: 30 hari
  • Mei: 31 hari
  • Juni: 30 hari
  • Juli: 31 hari
  • Agustus: 31 hari
  • September: 30 hari
  • Oktober: 31 hari
  • November: 30 hari
  • Desember: 31 hari

Baca juga: Asal Nama Bulan-bulan Pada Kalender

Kalender Hijriah

Kalender Hijriah disebut juga sebagai kalender tahun bulan. Kalender Hijriah dihitung berdasarkan lama bulan mengitari bumi. Karena itu pula, kalender yang satu ini juga dikenal sebagai kalender komariah atau kalender Islam.

Revolusi bulan mengelilingi bumi sendiri membutuhkan waktu sekitar 29,5 hari. Hal itu membuat 1 tahun hijriah terdiri dari 354 hari.

Di dalam perhitungan penanggalan, diadakan pembulatan, sehingga di dalam kalender Hijriah, jumlah hari di setiap bulan selang-seling di antara angka 29 dan 30, kecuali untuk bulan Zulhijah.

Tahun kabisat Hijriah terdiri dari 355 hari dan dihitung setiap 30 tahunan sejak tahun itu ditetapkan, yaitu pada tahun 638 Masehi.

Di tahun kabisat Hijriah, jumlah hari di dalam bulan Zulhijah adalah 30 hari. Berdasarkan hal itu, hari-hari besar Islam setiap tahunnya selalu bergeser lebih awal 11 hari pada tahun Hijriah biasa dan 12 hari pada tahun kabisat Hijriah.

Selama 30 tahun, ada 11 tahun kabisat, yaitu pada tahun ke-2, ke-5, ke-6, ke-10, ke-13, ke-16, ke-18, ke-21, ke-24, ke-26, dan tahun ke-29.

Baca juga: Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Kalender

Jika suatu tahun hijriah dibagi 30 dan menyisakan angka-angka di atas, maka tahun itu merupakan tahun kabisat. Satu tahun Hijriah dibagi menjadi 12 bulan dengan jumlah hari di bawah ini:

  • Muharram: 29 hari
  • Safar: 30 hari
  • Rabiul Awal: 29 hari
  • Rabiul Akhir: 30 hari
  • Jumadil Awal: 29 hari
  • Jumadil Akhir: 30 hari
  • Rajab: 29 hari
  • Syaban: 30 hari
  • Ramadhan: 30 hari
  • Syawal: 30 hari
  • Zulkaidah: 29 hari
  • Zulhijah: 29 atau 30 hari

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Skola
4 Unsur Pembentuk Kepribadian

4 Unsur Pembentuk Kepribadian

Skola
3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

Skola
Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Skola
Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com