Oleh: M. Faisal, Guru SDN 214/IX Bukit Jaya, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Klorofil adalah suatu zat yang dikenal karena kemampuan fotosintesisnya. Namun, apakah sebenarnya klorofil itu? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut ini!
Klorofil menurut bahasa Inggris disebut chlorophyll atau zat hijau. Klorofil adalah pigmen yang dimiliki oleh berbagai organisme dan menjadi salah satu molekul berperan utama dalam fotosintesis.
Klorofil memberi warna hijau pada daun tumbuhan hijau dan alga hijau, juga berbagai jenis lain alga, dan beberapa kelompok bakteri fotosintetik.
Molekul klorofil menyerap cahaya merah, biru, dan ungu, serta memantulkan cahaya hijau dan sedikit kuning, sehingga mata manusia memvisualisasikan sebagai warna hijau.
Baca juga: Plastida: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
Pada tumbuhan darat dan alga hijau, klorofil dihasilkan dan terisolasi pada plastida yang disebut kloroplas.
Klorofil memiliki beberapa bentuk. Klorofil-a terdapat pada semua organisme autotrof. Klorofil-b dimiliki alga hijau dan tumbuhan darat.
Klorofil-c dimiliki alga pirang, alga keemasan, serta diatom (Bacillariophyta). Klorofil-d dimiliki oleh alga merah (Rhodophyta). Selain berbeda rumus kimia, jenis-jenis klorofil ini juga berbeda pada panjang gelombang cahaya yang diserapnya.
Manfaat dari klorofil ini, tumbuhan darat dapat membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari sehingga menjadi organisme autotrof.
Walaupun memiliki bentuk yang beragam, emua klorofil memiliki struktur kimia yang sama.
Struktur klorofil terdiri dari porfirin tertutup (siklik), suatu tetrapirol, dengan ion magnesium di pusatnya dan "ekor" terpena.
Kedua gugus ini adalah kromofor, kromofor adalah pembawa warna dan berkemampuan mengeksitasi elektron apabila terkena cahaya pada panjang gelombang tertentu.
Baca juga: Kloroplas: Ciri-ciri, Letak, Struktur, dan Fungsinya
Contoh tumbuhan yang menghasilkan klorofil terbaik adalah lumut, gangngang, tumbuhan berbiji, dan paku. Berikut penjelasannya:
Klorofil pada tumbuhan lumut tersedia pada bagian sel plastid karena menghasilkan klorofil a dan b.
Contoh tumbuhan lumut yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk.