Penyebaran kitab suci Weda diajarkan dengan sistem lisan karena belum mengenal sistem penulisan. Sehingga Weda diyakini sebagai sastra tertua dalam peradaban manusia yang masih ada hingga saat ini.
Kitab Weda ditulis dengan bahasa Sansekerta dan memiliki empat bagian utama, yaitu:
Berisi syair puji-pujian kepada dewa. Mantra-mantra dalam bentuk puji-pujian tersebut digunakan untuk mengundang dewa supaya hadir dalam upacara keagamaan.
Isinya tidak berbeda dengan Regweda, yaitu berupa puji-pujian. Perbedaannya pujian di Samaweda dilantunkan dalam lagu.
Baca juga: Norma Agama: Definisi dan Fungsi
Bagian dari Weda yang berisi doa untuk mengantar sesaji para dewa. Isinya berupa yajus atau rapal yang digunakan untuk mengubah kurban yang menjadi makanan dewa.
Melalui rapal Yajurweda, makanan yang dikurbankan akan pindah ke alam kedewataan dan dihubungkan dengan dewa.
Mengandung mantra sakti dan ilmu gaib. Mantra ini digunakan untuk mendoakan mereka yang sedang sakit serta untuk menolak bahaya.
Tripitaka adalah kitab suci bagi kaum Buddha. Kitab Tripitaka adalah sebuah naskah kuno yang berisi ajaran bagi pemeluk Agama Buddha.
Kata Tripitaka berasal dari bahasa Sanskerta, tri yang berarti tiga, dan pitaka yang artinya keranjang. Sehingga arti Tripitaka adalah tiga keranjang
Isi dari Kitab Tripitaka mengandung tiga kelompok pengajaran, yaitu:
Baca juga: 6 Agama di Indonesia beserta Kitab Suci dan Tempat Ibadahnya
Si Shu Wujing merupakan kitab suci agama Konghucu. Memiliki empat bagian kitab, yaitu:
Kitab ini terdiri dari bab utama dengan 10 bab uraian terdiri dari 1.753 huruf ditambah 134 (dari bab V substitusi Zhu Xi).
Kitab ini terdiri dari Bab Utama dengan 32 bab uraian dan 3.568 huruf. Kitab ini merupakan tuntutnan keimanan bagi penganut Ru dengan Bab Utama yang merupakan Sabda Langsung dari Nabi Kongcu mengenai iman hidup beragama dalam hubungan manusia.
Kumpulan tulisan ajaran, diskusi, percakapan, komentar dari Nabi Kongcu dengan para murid. Terdiri dari 2 jilid, masing-masing 10 bab dan 15.917 huruf.
Terdiri dari 7 Bab dengan dua bagian di dalamnya dan 35.377 huruf. Kitab ini merupakan penegasan Meng Zi dalam menjabarkan, menegakkan, dan meluruskan kemurnian ajaran Nabi Kongcu.
Referensi: