KOMPAS.com – Palung laut adalah salah satu lanskap geografis yang menarik untuk dipelajari. Apa yang dimaksud dengan palung laut dan proses pembentukannya? Berikut adalah penjelasannya!
Dilansir dari National Geographic, palung laut adalah lekukag panjang dan sempit di dasar laut. Palung laut berupa jurang berbentuk huruf “V’ di dasar laut dan merupakan bagian terdalam dari lautan bumi.
Sebagaimana dilansir dari Encyclopedia Britannica, palung laut memiliki kedalaman sekitar 7.300 hingga 11.000 meter.
Baca juga: Tekanan Hidrostatis
Kedalaman tersebut membuat palung laut memiliki tekanan hidrostatis yang besar. Karena, tekanan hidrostatik naik setiap kedalaman air.
Diperkirakan, palung laut terdalam memiliki tekanan sekitar 1.100 kali lebih besar daripada tekanan hidrostatis di permukaan laut.
Akibat kedalammnya juga, palung laut tidak tertembus cahaya matahri. Hal tersebut membuat palung sangat gelap dan juga dingin.
Palung laut terbentuk karena subduksi dua lempeng tektonik yang bertabrakan atau lebih dikenal sebagai zona subduksi.
Baca juga: Gerak Konvergen Lempeng: Pengertian dan Jenis Pergerakannya
Dilansir dari Woods Hole Oceanographic Institution, ketika dua lempeng bertabrakan, lempeng yang lebih tua dan padat akan mendorong lempeng yang lebih muda dan ringan menekuk.
Lempeng yang lebih ringan kemudian menekuk ke arah bawah secara terus-menerus karena lempeng terus bergerak. Akhirnya, lempeng tersbut akan menghujam mantel bumi.
Hal tersebut menciptakan depresi atau cekungan berbentuk huruf “V” yang dikenal kita kenal sebagai palung laut.
Sebagian besar palung laut yang ada di bumi terbentuk di Samudra Pasifik. Karena, Samudra Pasifik memiliki zona subdusksi yang luas akibat banyaknya tumbukan dua lempeng tektonik.
Keberadaan palung laut juga berkaitan erat dengan keberadaan gunung berapi. Di mana lempeng yang menekuk ke bawah dan masuk ke mantel bumi akan memulai siklus batuan.
Baca juga: Siklus Batuan: Pengertian dan Tahapannya
Lempeng tersebut akan meleleh karena panas di mantel bumi dan berubah menjadi magma.
Magma yang terkumpul menciptakan tekanan tinggi dan menghasilkan aktivitas vulkanisme. Sehingga, gunung berapi terbentuk dekat dengan palung laut.
Contoh palung laut yang paling terkenal adalah Palung Mariana, yaitu palung terdalam di bumi yang memiliki kedalaman sekitar 11.000 meter.
Selain palung mariana, contoh palung lainnya adalah: