KOMPAS.com –Dalam aktivitas vulkanik, magma tidak selalu keluar ke permukaan bumi melalui ekstrusi seperti erupsi. Namun, ada juga aktivitas vulkanik yang disebut sebagai ekstrusi. Apa itu intrusi magma?
Intrusi adalah aktivitas vulkanik di mana magma bergerak, namun tidak sampai keluar ke permukaan bumi.
Artinya, intrusi adalah peristiwa bergeraknya atau bermigrasinya magma di dalam permukaan bumi. Pada intrusi, magma tidak keluar ke permukaan bumi dan menjadi lava.
Hal tersebut karena tekanan magma tidak begitu besar sehingga hanya dapat melewati celah batuan tanpa dapat menimbulkan erupsi.
Baca juga: Siklus Batuan: Pengertian dan Tahapannya
Bentuk intrusi magma berbeda-beda berdasarkan kondisinya. Intrusi magma akan menghasilkan bentukan beruoa batolit, lakolit, sil, diatrema, intrusi korok atau gang, dan apolisa.
Bentuk intrusi magma yang pertama adalah batolit. Batolit adalah batuan intrusif terbentuk ketika magma bergerak naik ke kerak bumi namun tidak menembusnya.
Dilansir dari U.S. Geological Survey, batolit terbentuk ketika magma perlahan mendingin dan membentuk struktur batuan yang membentang setidaknya seratus kilometer persegi dan meluas hingga kedalaman yang tidak diketahui.
Baca juga: Proses Terbentuknya Batuan Metamorf
Bentuk intrusi magma selanjutnya adalah lakolit. Lakolit terjadi ketika magma naik ke permukaan dan terkumpul di suatu tempat di bawah batuan permukaan bumi.
Tekanan dari magma menyebabkan batuan di atasnya melengkung, membentuk kubah yang menampung lakolit di dalamnya.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, lakolit memiliki diameter sekitar 16 kilometer dengan ketebalan berkisar ratusan hingga ribuan meter.
Sil adalah lapisan magma tabular yang terbentuk di antara celah atau rekahan batuan. Sil tidak menembus batuan, melainkan terus menjalar ke celah-celahnya, mengisi rekahan batuan.
Baca juga: Batuan Plutonik: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya
Bentuk intrusi magma selanjutnya adalah diatrema. Dilansir dari Australian Museum, diatrema adalah saluran seperti pipa curam yang diisi oleh fragmen batuan beku dan batuan dinding.
Diatrema merupakan jalur utama dari dapur magma menuju permukaan bumi. Diatrema biasanya memiliki bentuk yang beragam dan terbentuk dari ledakan yang melepaskan gas karbon dioksida.
Magma yang keluar dari dapur magma akan menabrak batuan litosfer. Tekanan magma mengakibatkan batuan litosfer pecah, memotongnya secara vertikal, dan membentuk intrusi korok atau gang.
Bentuk intrusi magma yang terakhir adalah apolisa. Apolisa terbentuk saat magma dari intrusi korok masuk ke celah batuan dan membentuk percabangan.
Apolisa hampir mirip dengan sill, namun memiliki ukuran yang lebuh kecil. Apolisa kerap disebut sebagai urat-urat magma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.