Oleh: M. Faisal, Guru SDN 214/IX Bukit Jaya, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi
KOMPAS.com - Benda- benda langit adalah semua bentuk fisik benda-benda yang bertebaran di alam semesta yang maha luas ini. Bentuk dan ukurannya pun beraneka ragam. Apa saja benda- benda itu?
Planet adalah salah satu bagian tata surya yang memiliki peran sangat penting. Tidak hanya sebagai bagian dari tata surya saja, tetapi planet juga bisa dijadikan tempat tinggal sebuah makhluk.
Namun, tidak semua planet dapat dijadikan tempat tinggal, hanya planet Bumi saja yang dapat ditempati karena memiliki kandungan air dan oksigen yang diperlukan makhluk hidup.
Planet berasal dari bahasa Yunani, Planetai yang berarti pengembara. Hal ini dikarenakan planet selalu bergerak mengelilingi matahari sesuai garis edarnya dan tidak pernah berhenti sepanjang tahun.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, planet adalah suatu benda langit yang tidak bisa mengeluarkan panas. Planet juga benda langit yang tidak bisa mengeluarkan cahaya.
Planet akan bergerak mengelilingi matahari secara tetap di dalam bentuk rotasi atau revolusi. Hal itu membuat keseimbangan kondisi alam.
Planet sebetulnya sangat banyak sekali jumlahnya, namun dalam sistem tata surya kita dikenal beberapa planet yaitu Mercurius, Venus, Mars, Bumi, Jupiter, Uranus, Saturnus, dan Neptunus.
Baca juga: Galaksi Bima Sakti: Tempat Bumi dan Tata Surya Berada
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alami dan satelit buatan.
Satelit alami yaitu benda langit yang beredar mengitari planet seperti Bulan, Ganimede, Titan, Europe, io, Kalisto, Fobos, Triton, Mimas dan lain sebagainya.
Sedangkan Satelit buatan seperti Sputnik I Oktober tahun 1957, Sputnik II November 1957, satelit inidapat dibedakan menjadi satelit astronomi, satelit komunikasi, pengamat bumi, satelit mata-mata, satelit cuaca, dan lain-lain.
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya yang disebabkan oleh reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi yang terjadi intinya.
Beberapa nama bintang yang terkenal sangat terang yakni Sirius, Canopus, Alfa Sentauri, Arcturus, Vega, Capella, Rigel, Prochyon, Achernar, Betelgeuse dan lain sebagainya.
Nebula adalah gas seperti awan tipis yang merupakan hasil dari ledakan bintang. Nebula terrletak di antara bintang-bintang.
Nebula terdekat dengan Bumi yang diketahui adalah Nebula Helix. Itu merupakan sisa dari bintang yang sekarat. Jaraknya sekitar 700 tahun cahaya dari Bumi.
Baca juga: Teori Planetesimal: Teori Pembentukan Tata Surya
Galaksi merupakan sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri atas bintang, gas dan debu medium antarbintang, serta materi gelap (komponen yang penting namun belum begitu dimengerti).
Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani, galaxias yang berarti seperti susu, merujuk pada galaksi Bima Sakti. Makhluk hidup saat ini brada di Bumi yang merupakan bagian dari tata surya, sedangkan tata surya berada dalam siklus Galaksi Bima Sakti.
Asteroid adalah benda langit yang emiliki pergerakan tidak beraturan. Tersusun atas partikel debu dan es yang memiliki diameter jauh lebih kecil daripada planet.
Asteroid memiliki suhu sangat dingin dengan bentuk mirip dengan bebatuan kecil warna- warni penghias aquarium. Hal ini karena memang asteroid adalah batu ruang angkasa.
Sementara itu permukaan asteroid juga tidak rata, namun terdapat lubang maupun kawah. Asteroid tersebar di seluruh bagian langit, namun yang paling banyak terdapat di sabuk asteroid yaitu di antara orbit planet Mars dan Jupiter. Di sabuk asteroid ini terdapat sekitar 750.000 asteroid.
Serpihan dari asteroid dan komet yang berada di jalur orbit Bumi disebut sebagai meteorid. Sedangkan bintang jatuh dan bercahaya disebut meteor. Jika serpihan meteor ini jatuh ke Bumi, akan disebut meteorit.
Baca juga: Asteroid, Batuan di Tata Surya
Sistem keplanetan adalah sekumpulan obyek non-bintang yang terikat oleh gravitasi di dalam atau di luar orbit di sekitar sistem bintang atau sistem bintang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.