Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Bioteknologi Konvensional di Berbagai Bidang

Kompas.com - 04/07/2022, 17:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Bidang peternakan

Dalam bidang peternakan, bioteknologi tradisional diterapkan misalnya domba ankon yang merupakan domba berkaki pendek dan bengkok sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang seleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak. 

Bidang pengobatan 

Bioteknologi konvensional dalam bidang pengobatan misalnya antibiotik penisilin yang diisolasi dari bakteri dan jamur. 

Vaksin yang merupakan mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan imunitas. 

Baca juga: Pengertian Bioteknologi dan Ciri-cirinya

Bidang pangan 

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bioteknologi konvensional pada bidang pangan terlihat dari beberapa prosesnya dibantu oleh mikroorganisme, seperti: 

Yogurt 

Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. 

Keju 

Keju adalah bahan makanan yang dihasilkan dengan pemisahan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus

Bakteri ini menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cair dan padatan. 

Enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada padatan atau dadih. Dadih inilah yang akan diproses lebih lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan sehingga membentuk keju. 

Cuka 

Bahan dasar pada proses pembuatan cuka adalah etanol yang dihasilkan oleh fermentasi anaerob oleh ragi. Bakteri asam asetat seperti Acetobacter dan Gluconobacter, etanol akan dioksidasi menjadi asam asetat. 

Baca juga: Dampak Penerapan dan Pengembangan Bioteknologi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com