Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Tari Tradisional, Ciri-ciri, dan Ragam Geraknya

Kompas.com - 16/06/2022, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Tari yang lahir tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan atau diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi, merupakan definisi dari tari tradisional.

Tari tradisional merupakan hasil ekspresi manusia akan keindahan dengan latar belakang atau sistem budaya masyarakat pemilik kesenian tersebut. 

Dilansir dari Authentic Indonesia, tari tradisional adalah tarian yang merupakan perwujudan budaya di suatu daerah. Di Indonesia memiliki lebih dari 300 jenis tarian tradisional di berbagai daerah. 

Karya tari yang dihasilkan sangat sederhana baik dari sisi gerak, busana, atau iringan. 

Ciri-ciri tari tradisional 

Beberapa ciri-ciri tari tradisional, sebagai berikut: 

  • Menggunakan pakaian khas daerah 
  • Menggunakan musik tradisional 
  • Menggunakan perlengkapan tari 
  • Memiliki aturan khusus dalam penyelenggaraan tari 
  • Mengandung filosofi khas daerah 
  • Berhubungan erat dengan budaya daerah 
  • Pola gerakannya khas dan pakem 
  • Diajarkan secara turun-temurun

Baca juga: Perbedaan Tari Tradisional dengan Tari Kreasi Baru

Ragam gerak tari tradisional 

Dilansir dari buku Koreografi Seni Tari Berkarakter (2019) oleh Arina, gerak tari dibedakan menjadi dua, yakni: 

  • Gerak murni, gerakan penari yang tidak memiliki arti tertentu. 
  • Gerak bermakna, gerakan yang mengandung arti atau maksud tertentu.

Ragam gerak pada tari tradisional banyak menggunakan imitatif dan ekspresif menirukan emosi dan kegiatan manusia.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ragam gerak tari tradisional di antaranya: 

Gerak kaki

Gerak kaki menjadi dasar gerak tari, berikut contohnya: 

  • Duduk deku, gerakan melipat kedua bagian kaki ke dalam
  • Mincid, gerakan gabungan dari kepala, tangan, dan kaki secara bersamaan
  • Sirig, menggoyangkan kedua kaki secara bersamaan
  • Jinjit, menapak pada ujung kaki kembar, tekukan kaki pada pergelangan, lutut, dan pangkal paha. 

Gerak telapak kaki 

Berperan penting dalam pelaksanaan sikap dan gerak kaki. Dasar sikap kaki yang utama adalah: 

  • Sikap telapak kaki rapat kembar
  • Sikap telapak kaki rapat silang
  • Sikap telapak kaki renggang silang
  • Sikap telapak kaki rapat siku
  • Sikap telapak kaki renggang

Baca juga: Perbedaan Tari Modern dan Tari Tradisional

Gerak tangan 

Gerakan ini menjadi ciri yang menonjol pada sebuah tari tradisional. Beberapa contoh ragam tari tradisional untuk gerak tangan, yaitu: 

  • Tumpang tali, gerakan dua tangan yang disilangkan
  • Sembah, gerakan untuk menunjukkan rasa hormat
  • Capang, gerakan membengkokan salah satu tangan
  • Lontang, gerakan mengayunkan tangan kanan dan kiri 

Gerak kepala 

Selain menjadi pelengkap pada gerak, juga dapat memperkuat suatu sikap atau gerak. Kepala menjadi salah satu anggota tubuh yang cukup penting. Beberapa gerak kepala, adalah: 

  • Kadet, gerakan kepala dan diikuti menarik dagu 
  • Gedug angka delapan, gerak kepala yang fokus pada lagu
  • Gedug, gerakan kepala tegak dan digerak ke samping kanan-kiri

Gerak mata 

Sebagai pelengkap gerak kepala. Beberapa contoh gerak mata, yaitu: 

  • Gerak mata lurus ke samping (mengerling)
  • Gerak mata lurus ke bawah 
  • Gerak mata menyudut ke kanan atas dan bawah 
  • Gerak mata menyudut ke kiri atas dan bawah 

Baca juga: 65 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com