KOMPAS.com - Tari yang lahir tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan atau diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi, merupakan definisi dari tari tradisional.
Tari tradisional merupakan hasil ekspresi manusia akan keindahan dengan latar belakang atau sistem budaya masyarakat pemilik kesenian tersebut.
Dilansir dari Authentic Indonesia, tari tradisional adalah tarian yang merupakan perwujudan budaya di suatu daerah. Di Indonesia memiliki lebih dari 300 jenis tarian tradisional di berbagai daerah.
Karya tari yang dihasilkan sangat sederhana baik dari sisi gerak, busana, atau iringan.
Beberapa ciri-ciri tari tradisional, sebagai berikut:
Baca juga: Perbedaan Tari Tradisional dengan Tari Kreasi Baru
Dilansir dari buku Koreografi Seni Tari Berkarakter (2019) oleh Arina, gerak tari dibedakan menjadi dua, yakni:
Ragam gerak pada tari tradisional banyak menggunakan imitatif dan ekspresif menirukan emosi dan kegiatan manusia.
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ragam gerak tari tradisional di antaranya:
Gerak kaki menjadi dasar gerak tari, berikut contohnya:
Berperan penting dalam pelaksanaan sikap dan gerak kaki. Dasar sikap kaki yang utama adalah:
Baca juga: Perbedaan Tari Modern dan Tari Tradisional
Gerakan ini menjadi ciri yang menonjol pada sebuah tari tradisional. Beberapa contoh ragam tari tradisional untuk gerak tangan, yaitu:
Selain menjadi pelengkap pada gerak, juga dapat memperkuat suatu sikap atau gerak. Kepala menjadi salah satu anggota tubuh yang cukup penting. Beberapa gerak kepala, adalah:
Sebagai pelengkap gerak kepala. Beberapa contoh gerak mata, yaitu:
Baca juga: 65 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.