Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Cara Perbanyakan Tanaman Kelor beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Kompas.com - 12/05/2022, 11:00 WIB
Belila Mega,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelor menjadi salah satu tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Selain tumbuh liar atau banyak ditanam di pekarangan rumah, kelor juga banyak dibudidayakan.

Tak hanya digunakan sebagai lauk, tanaman ini juga dapat dikonsumsi untuk pengobatan berbagai penyakit, serta sebagai suplemen makanan karena kandungan nutrisinya yang beragam.

Dilansir dari situs Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, nutrisi daun kelor, antara lain kalsium, zat besi, protein, dan vitamin A, B, maupun C.

Daun kelor juga mengandung berbagai macam asam amino, seperti leusin, isoleusin, arginin, venilalanin, triftopan, histidin, dan asam aspartat.

Berikut dua cara perbanyakan tanaman kelor di Indonesia:

Perbanyakan kelor dengan stek batang

Cara pertama ialah stek batang. Perbanyakan ini membutuhkan batang induk dengan tinggi 0,5 sampai 1,5 meter dan diameter sekitar 4 sampai 5 sentimeter.

Baca juga: Kelor: Taksonomi, Morfologi, dan Deskripsinya

Makin besar batang stek yang digunakan, kian besar pula peluangnya untuk hidup. Supaya berhasil, batang induknya harus berasal dari tanaman sehat dan berusia lebih dari satu tahun.

Langkah perbanyakan kelor dengan stek batang

Hal yang harus dilakukan saat akan melakukan stek batang ialah:

  1. Memilih batang induk yang sehat
  2. Memotong batang stek secara diagonal untuk memperluas bidang pertumbuhan akar
  3. Membuat lubang sedalam 10 sampai 15 sentimeter, hindari melakukan tujak langsung batang induk ke dalam tanah
  4. Menanam batang induk ke lubang yang telah disiapkan dengan membiarkan sepertiga bagiannya terkubur dalam tanah.

Kelebihan dan kekurangan stek batang

Dikutip dari Modul Pelatihan Budidaya dan Pengolahan Tanaman Kelor (2019) oleh PT Moringa Organik Indonesia, kelebihan stek batang dalam penanaman kelor ialah memerlukan waktu tumbuh relatif cepat. Karena tanaman langsung melakukan fase pertumbuhan akar.

Sementara, kekurangannya ialah kelor tidak akan memiliki sistem akar yang tumbuh mendalam, lebih sensitif terhadap kekeringan, air, serta serangan rayap.

Perbanyakan kelor dengan biji

Selain stek batang, cara perbanyakan tanaman kelor lainnya ialah menggunakan biji.

Baca juga: Langkah Prosedur Penjernihan Air Menggunakan Biji Kelor

Cara perbanyakan ini sebaiknya menggunakan biji tanaman sehat berumur lebih dari 5 tahun. Selain itu, biji juga harus dipanen ketika buah polong kelor sudah tua dan dikeringkan dengan baik.

Secara morfologi, biji yang baik memiliki ciri-ciri utuh, tidak keriput, dan tidak cacat. Biji yang sudah tersimpan lama tidak disarankan digunakan sebagai sumber benih, karena daya kecambahnya akan menurun dan persentase tumbuhnya sangat kecil.

Langkah perbanyakan kelor dengan biji

  1. Sebelum ditanam, biji direndam dalam air hangat dan dibiarkan satu malam hingga mengembang
  2. Biji yang mengapung sebaiknya tidak digunakan sebagai benih, sebab kualitasnya buruk
  3. Biji ditanam di tanah dengan kedalaman maksimal 2 sentimeter. Makin dalam lubangnya, kemampuan perkecambahan bijinya kian berkurang
  4. Biji kelor akan mulai berkecambah antara 5 sampai 12 hari setelah ditanam. Jika setelah dua minggu tidak berkecambah, biji harus diganti karena tanaman tidak akan tumbuh dengan baik
  5. Letakkan benih di tempat yang sedikit ternaungi, guna menghindari panas yang terik dan hujan lebat
  6. Sirami benih 2 sampai 3 hari sekali sesuai kelembapan tanah.

Kelebihan dan kekurangan perbanyakan kelor dengan biji

Tanaman yang diperbanyak dari biji akan memiliki pertumbuhan yang sangat lamban, rentan terhadap gulma, serta membutuhkan penyiangan teratur.

Sementara itu, kelebihan perbanyakan kelor dengan biji ialah tumbuh cepat, tanaman menjadi lebih kokoh, dan mampu menghasilkan biomassa daun yang tinggi.

Baca juga: Klorofil: Struktur, Jenis, dan Contoh Aplikasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com