Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Gerak Epirogenetik dan Orogenetik

Kompas.com - 14/04/2022, 09:30 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Gerak epirogenetik dan orogenetik merupakan hasil dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari dalam Bumi.

Ada beberapa jenis tenaga endogen, dan salah satunya tektonisme. Merupakan proses pergerakan atau pergeseran kerak bumi, yang menimbulkan perubahan muka bumi, seperti pegunungan, perbukitan, lembah, lipatan, retakan, atau patahan.

Proses tektonisme dibedakan menjadi dua, yakni gerak epirogenetik dan orogenetik.

Pengertian gerak epirogenetik

Menurut Amran Achmad dalam buku Rahasia Eksosistem Hutan Bukit Kapur (2019), gerak epirogenetik adalah pengangkatan dan penurunan kontinen (benua) atau subkontinen, yaitu gerakan yang dapat menyebabkan permukaan Bumi turun atau naik.

Pergerakan ini berlangsung dalam waktu lambat dan meliputi daerah yang luas.

Baca juga: Pengertian Gerak Epirogenesa dan Orogenesa

Ada dua jenis gerak epirogenetik:

Epirogenetik positif

Epirogenetik positif adalah gerak turunnya daratan, sehingga permukaan air laut seolah-olah naik. Contohnya adalah posisi pulau yang terlihat menurun atau tenggelam. Hal ini terjadi di Indonesia bagian timur, seperti Kepulauan Maluku.

Contoh lain dari epirogenetik positif ialah menurunnya muara Sungai Hudson di Amerika, serta turunnya lembah Sungai Kongo, Afrika, hingga dua ribu meter di bawah permukaan laut.

Epirogenetik negatif

Dikutip dari buku Bumi dan Antariksa: Kajian Konsep, Pengetahuan, dan Fakta (2021) karya Resyi A. Gani dkk, epirogenetik negatif adalah gerak naiknya daratan, sehingga terlihat permukaan air yang turun.

Contohnya, yaitu naiknya Pulau Buton dan Pulau Timur, serta naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika.

Pengertian gerak orogenetik

Gerak orogenetik adalah proses pembentukan pegunungan akibat pengaruh gaya endogen, berupa tekanan atau tumbukan serta pengangkatan, sehingga terbentuk pegunungan lipatan maupun pegunungan patahan.

Baca juga: Teori Lempeng Tektonik

Orogenetik mencakup wilayah sempit dengan waktu relatif singkat.

Contoh gerak orogenetik adalah terbentuknya Pegunungan Andes, Rocky Mountain, Sirkum Mediterania, serta Pegunungan Alpen.

Perbedaan gerak epirogenetik dan orogenetik

Berdasarkan penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa ada beberapa perbedaan antara gerak epirogenetik dan orogenetik.

Perbedaan pertama bisa dilihat dari proses gerakannya. Epirogenetik merupakan pengangkatan dan penurunan benua atau subbenua. Sedangkan orogenetik adalah pembentukan pegunungan, bisa berupa tekanan, tumbukan, atau pengangkatan.

Kedua, orogenetik dan epirogenetik berbeda dari segi jangkauan wilayah dan waktunya. Epirogenetik mencakup wilayah luas dengan jangka waktu lambat. Sementara orogenetik membutuhkan waktu singkat dan jangkauan wilayahnya relatif sempit.

Perbedaan ketiga, bisa dilihat dari hasil proses gerakannya. Epirogenetik menghasilkan wilayah daratan naik atau turun yang berpengaruh pada permukaan air. Sedangkan hasil orogenetik adalah terbentuknya pegunungan lipatan maupun pegunungan patahan.

Baca juga: Lempeng Tektonik dan Jenisnya di Indonesia

Kesimpulannya, perbedaan gerak epirogenetik dan orogenetik terdiri atas proses gerakannya, jangkauan wilayah dan waktunya, serta hasil proses gerakannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com