Proses sterilisasi harus dilakukan tepat karena tiap tanaman memiliki sifat yang berbeda. Dengan demikian, perlu dilakukan percobaan awal untuk mengetahui teknik sterilisasi yang efektif.
Seperti sterilisasi dengan sterilan berkonsentrasi tinggi, sterilan tidak hanya akan membunuh mikroorganisme, tetapi juga jaringan eksplan.
Sementara jika sterilan berkonsentrasi rendah, tidak akan berfungsi secara optimal.
Dikutip dalam jurnal Pupuk Daun Sebagai Sumber Nutrisi Media Kultur Perbanyakan Pisang Raja Bulu (Musa paradisiaca L. CV. Raja Bulu) secara In Vitro (2021) karya Susana Tabah Trina Sumihar dkk, ciri kontaminasi bakteri ialah eksplannya basah atau berlendir.
Sementara kontaminasi yang disebabkan cendawan ciri-cirinya tanaman menjadi kering dan muncul hifa berupa garis putih keabu-abuan mirip benang.
Kontaminasi oleh fungi biasanya disebabkan oleh Rhizopus sp. dan Mucor sp. Sementara kontaminasi bakteri biasanya disebabkan oleh Agrobacterium sp., Bacillus sp., Staphylococcus sp., dan Pseudomonas sp.
Baca juga: Kultur Jaringan: Pengertian, Cara, dan Jenisnya
Berikut beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kontaminasi mikroorganisme pada kultur jaringan tanaman:
Faktor penyebab kegagalan dalam kultur jaringan tanaman, selain kontaminasi mikroorganisme adalah browning atau pencokelatan.
Dilansir dari jurnal berjudul Masalah Pencoklatan pada Kultur Jaringan (2008) karya Sri Hutami, pencokelatan pada jaringan disebabkan adanya aktivitas enzim oksidase yang mengandung tembaga, seperti polifenol oksidase dan tirosinase yang terdapat pada jaringan eksplan.
Browning merupakan keadaan yang disebabkan oleh eksudasi senyawa fenolik dari jaringan eksplan yang terluka karena irisan, baik ketika diambil dari tanaman donor maupun saat eksplan dipreparasi.
Eksudasi yang terjadi pada senyawa fenolik dapat mengaktifkan enzim PPO (polyphenol oxidase) yang merupakan enzim oksidatif untuk oksidasi senyawa fenolik.
Baca juga: Pengertian Totipotensi, Autonom, dan Kultur Jaringan
Terjadinya oksidasi senyawa fenolik bisa mengakibatkan kematian jaringan eksplan. Karena adanya senyawa quinon yang sangat reaktif dan beracun. Senyawa tersebut mampu menyebabkan sel tanaman mengalami nekrosis dan mati.
Berikut beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi browning pada kultur jaringan tanaman:
Vitrifikasi disebabkan oleh adanya kerusakan fisiologis pada tanaman hasil kultur, sehingga menampilkan fenotip daun atau batang tanaman yang bening, seperti gelas.
Penyebab vitrifikasi adalah sel tanaman yang mengandung air berlebihan, adanya defisiensi klorofil, dan kurangnya lignifikasi pada dinding sel tanaman.
Lebih jelasnya, vitrifikasi dapat dipengaruhi oleh jenis pemadat, senyawa organik dan anorganik, temperatur ruang kultur, hormon, cahaya masuk, dan lingkungan botol kultur.
Vitrifikasi biasanya diikuti dengan nekrosis atau kematian jaringan tanaman.
Baca juga: 6 Fungsi Tanah dalam Ekosistem, Apa Sajakah Itu?
Berikut beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi vitrifikasi pada kultur jaringan tanaman: