Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanitasi: Pengertian dan Tujuannya

Kompas.com - 29/03/2022, 12:00 WIB
Aldila Daradinanti,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.comKebersihan lingkungan merupakan hal yang wajib dijaga semua orang, di mana pun, dan kapan pun.

Sebab, kebersihan lingkungan dapat menujang pertumbuhan ekonomi, kualitas lingkungan, bahkan kehidupan di masa mendatang.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan adalah sanitasi.

Apa itu sanitasi?

Pengertian sanitasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat.

Sementara menurut World Health Organization (WHO), sanitasi merupakan usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama terhadap hal-hal yang memberi efek, seperti merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.

Secara sederhana, sanitasi adalah upaya yang dilakukan untuk menjamin kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan, baik air, udara, maupun tanah.

Baca juga: Upaya yang Bisa Dilakukan Untuk Menjaga Ketersediaan Air Bersih

Upaya ini dilakukan melalui pengawasan terhadap faktor lingkungan yang bisa memengaruhi derajat kesehatan manusia, meliputi ketersediaan air bersih dan tempat penampungan limbah.

Contohnya penyediaan fasilitas toilet umum, agar tidak ada yang buang air kecil dan besar sembarangan.

Dikutip dari Global Waters United States Agency for International Development, sanitasi lebih dari sekadar toilet. Karena mencakup sejumlah fasilitas, kebiasaan dan pelayanan, guna mencegah penyakit yang disebabkan oleh kotoran manusia.

Adapun fasilitas sanitasi yang dimaksud mengacu pada infrastruktur yang didedikasikan untuk pembuangan, pengangkutan, atau pengolahan kotoran manusia dan limbah padat lainnya.

Misalnya septic tank atau tangki septik yang dimanfaatkan untuk menampung dan mengolah limbah kotoran manusia dalam rumah tangga.

Manusia menggunakan toilet untuk membuang kotorannya. Selanjutnya kotoran tersebut dipindahkan dari toilet menuju septic tank untuk dikumpulkan kemudian diolah. Bisa menjadi tanah atau air yang memiliki tingkat kebersihan tinggi dan ramah lingkungan.

Baca juga: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Air Bersih

Tujuan sanitasi

Sering kali kita menjumpai toilet umum yang tak terawat karena keterbatasan air bersih. Selain menimbulkan aroma tidak sedap, toilet yang kotor juga menjadi sumber penyakit bagi orang di sekitarnya, bahkan yang menggunakannya.

Dilansir dari situs World Health Organization, tiap hari ribuan anak di seluruh dunia meninggal, akibat penyakit diare yang disebabkan oleh buruknya sanitasi.

Selain itu, pada 2020, sekitar 45 persen air limbah rumah tangga yang dihasilkan secara global, dibuang tanpa pengolahan yang aman.

Setidaknya 10 persen dari populasi dunia diperkirakan mengonsumsi makanan yang dialiri air limbah.

Kebiasaan hidup sehat dan menjaga lingkungan yang bersih, bertujuan untuk menjauhkan kita dari kontaminasi benda kotor dan berbahaya. Oleh karena itu, sanitasi sangat penting untuk dilakukan.

Adapun tujuan sanitasi adalah:

  1. Menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan nyaman
  2. Mencegah penyebaran penyakit seperti diare, cacingan, trachoma (trakom), dan penyakit tropis lainnya
  3. Mencegah malnutrisi pada masyarakat, khususnya anak-anak
  4. Mengurangi keparahan dampak malnutrisi
  5. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas air
  6. Mempromosikan martabat dan meningkatkan keselamatan
  7. Mengurangi kelangkaan air melalui penggunaan air limbah yang aman untuk irigasi, terutama daerah terdampak perubahan iklim.

Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Pencemaran Air?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perbedaan Simple Past Tense dan Past Continuous Tense

Perbedaan Simple Past Tense dan Past Continuous Tense

Skola
Antonim dalam Bahasa Inggris: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Antonim dalam Bahasa Inggris: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Polisemi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Polisemi: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Skola
35 Contoh Kalimat Future Perfect Tense beserta Artinya

35 Contoh Kalimat Future Perfect Tense beserta Artinya

Skola
Contoh Perumpamaan 'Kaya Apa' dalam Bahasa Jawa

Contoh Perumpamaan "Kaya Apa" dalam Bahasa Jawa

Skola
Ateges Tanpa Basa Jawa

Ateges Tanpa Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Bahasa Jawa: Wujude Aksara Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Skola
Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Teori Ordinal dalam Perilaku Konsumen

Skola
4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

4 Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi, Apa Saja?

Skola
Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Full Duplex: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

5 Perbedaan DNA dan RNA yang Penting untuk Diketahui

Skola
Cerita Legendha Basa Jawa

Cerita Legendha Basa Jawa

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Bahasa Jawa: Ngandharake Crita Legendha

Skola
Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Bahasa Jawa: Ngandharake Surasa lan Nulis Tembang

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com