Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Singapura Tidak Masuk G20

Kompas.com - 04/11/2021, 11:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Sumber G20

KOMPAS.com - Singapura tidak masuk G20 karena dipengaruhi dua faktor, yakni angka Produk Domestik Bruto (PDB) serta jumlah populasi masyarakat Singapura.

Apa itu G20?

Menurut Khasan Ashari dalam buku Kamus Hubungan Internasional dan Diplomasi (2020), G20 merupakan singkatan dari Group of 20. G20 adalah forum internasional yang pada awal pembentukannya ditujukan untuk menanggapi krisis ekonomi global di akhir 1990-an.

Sesuai namanya, G20 beranggotakan 19 negara dan satu organisasi regional, yakni UE (Uni Eropa).

Negara-negara yang tergabung dalam G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Argentina, Australia, Brazil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Saudi Arabia, serta Turki.

Pertemuan pertama G20 diberlangsungkan di Berlin, pada 15 sampai 16 Desember 1999. Setelah itu, pertemuan rutin dilakukan setiap tahunnya.

Baca juga: Alasan ASEAN Ditetapkan sebagai Kawasan Bebas Nuklir

Alasan Singapura tidak masuk G20

Dilansir dari situs G20 (G20.org), anggota yang tergabung dalam G20 menyumbang lebih dari 80 persen PDB (Produk Domestik Bruto), 75 persen perdagangan internasional, serta 60 persen populasi dunia.

Hal ini berarti ada tiga faktor utama mengapa sebuah negara bisa tergabung dalam G20, yakni nilai PDB, angka perdagangan internasional, dan juga populasi masyarakatnya.

Singapura termasuk negara maju, sehingga sudah tidak diragukan lagi pendapatan negara ini dalam hal perdagangan internasional.

Walaupun memiliki luas wilayah terkecil di antara negara-negara ASEAN, Singapura memiliki nilai komoditas ekspor yang cukup besar. Beberapa komoditas ekspor yang terkenal ialah peralatan elektronik, logam mulia, mesin, dan timah.

Baca juga: Tujuan ASEAN COST

Kenapa Singapura tidak masuk G20?

Begini penjelasannya:

  • Nilai PDB

Jika dibandingkan dengan Indonesia, Singapura punya nilai PDB yang lebih rendah. Indonesia memiliki nilai PDB sekitar 1.058 triliun USD (US Dollar). Sedangkan Singapura punya PDB sekitar 340 miliar USD.

Nilai PDB menjadi salah satu tolok ukur perekonomian suatu negara. Dalam jurnal Hubungan Inflasi, Suku Bunga, Produk Domestik Bruto, Nilai Tukar, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode 2005-2011 (2011) karya Ike Nofiatin, PDB digunakan untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu negara.

Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan nilai produksi barang dan jasa oleh faktor produksi milik warga negara serta negara asing dalam satu tahun.

  • Populasi masyarakat

Apabila dibandingkan dengan Indonesia, Singapura pada 2020 punya jumlah populasi sebesar 5,686 juta. Sementara jumlah populasi masyarakat Indonesia mencapai 273,5 juta.

Padahal populasi masyarakat juga menjadi salah satu faktor penentu negara yang tergabung dalam G20.

Kesimpulannya, nilai PDB Singapura yang masih cukup rendah, serta populasi masyarakat Singapura yang sedikit, menjadi alasan utama kenapa Singapura tidak masuk G20.

Baca juga: Peran Indonesia Pada KTT 1 ASEAN di Bali 1976

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com