Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran agar Tidak Terjadi Tanah Longsor

Kompas.com - 29/09/2021, 19:30 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comTanah longsor salah satu bencana alam yang menyebabkan banyak kerugian bagi manusia. Di mulai dari korban jiwa, rusaknya infrastruktu, rusaknya lingkungan, dan hilangnya tempat tinggal.

Lalu saran apakah yang bisa diikuti agar tidak terjadi tanah longsor? Berikut beberapa saran agar tidak terjadi tanah longsor yang bisa dilakukan, yakni:

Pemantauan dan pembatasan lahan rawan longsor

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pencegahan tanah longsor bisa dilakukan dengan pemantauan kondisi stabilitas tanah dan membatasi penggunaan tanah dengan stabilitas rendah.

Longsor terjadi di tanah yang tidak stabil, sehingga pembatasan penggunaan lahan bisa mencegah terjadinya longsor.

Baca juga: Penyebab Tanah Longsor

Tidak mendirikan rumah di daerah rawan longsor

Agar tidak terjadi tanah longsor, sebaiknya tidak mendirikan rumah, kolam, dan bangunan lainnya di daerah rawan longsor.

Daerah rawan longsoro, seperti di daerah lereng yang kecuramannya lebih dari 20 derajat, pada lereng berkelok, di bawah tebing, di tanah lempung, lembah, bantaran sungai, dan tanah yang gundul, curah hujan tinggi, dan rawan gempa bumi.

Dikutip dari U.S. Geological Survey, daerah yang umumnya aman dari tanah longsor adalah daerah dengan batuan dasar yang keras dan tidak berseni yang belum bergerak di masa lalu (belum pernah longsor), daerah yang sudut kemiringannya datar, dan sepanjang hidung punggung bukit, mundur dari puncak lereng.

Memperbaiki drainase air

Air merupakan salah satu penyebab terjadinya longsorng, sehingga aliran air perlu dikontrol untuk menghindari terjadinya longsor.

Dilansir dari Kansas Geologycal Survey, drainase harus bisa mengalirkan air jauh dari daerah rawan longsor ke dasar lereng untuk menghindari genangan air di lereng yang rawan longsor.

Baca juga: Penyebab Tanah Longsor dan Cara Menghadapinya

Tidak memotong tebing secara tegak lurus

Pembuatan jalan dan penggalian tambang tidak boleh dilakukan secara tegak lurus pada daerah tebing atau lereng. Karena akan menyebabkan tanah kehilangan stabilitas dan longsor.

Penggalian hatus dilakukan secara memutar, inilah mengapa jalan di gunung dibuat berkelok-kelok untuk menghindari longsor.

Menjaga vegetasi

Vegetasi di daerah rawan longsor harus dijaga agar tidak terjadi longsor. Jangan menebang pohon dan tumbuhan di lereng. Akar pohon dan tumbuhan dapat mencengkram tanah dan menahannya agar tidak longsor.

Akar tumbuhan juga memperbesar pori-pori tanah sehingga air bisa diserap ke bawah dengan tanpa membentuk genangan yang mengakibatkan longsor.

Lembah Panyaweuyan, Sawah Terasering Instagramable di MajalengkaSHUTTERSTOCK Lembah Panyaweuyan, Sawah Terasering Instagramable di Majalengka
Membangun terasering

Berbeda dengan pohon dan tanaman tahunan, tanaman pertanian memiliki akar yang lemah sehingga tidak bisa menahan longsor. Oleh karena itu harus dibuat terasering jika pertanian seperti sawah dilakukan di lahan yang curam (lereng).

Baca juga: Penyebab Hutan Gundul

Dina A. Purnamasari dalam jurnal Desain Terasering pada Lereng Sungai Gajah Putih Surakarta (2014) menyebutkan tersering adalah pembuatan teras tanah yang memperpendek panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng dengan cara penggalian tanah secara melintang pada lereng.

Terasering memberikan stabilitas lebih pada lereng, membuat tanah tidak mudah bergeser sehingga mencegah terjadinya longsor.

Dinding penahan

Pencegahan longsor juga dapat dilakukan dengan membangun dinding penahan ataupun tiang pancang yang kokoh.

Dinding penahan memberikan tambahan stabilitas dan menahan sedimen jika tanah longsor. Dinding penahan sederhana juga dapat dibuat dari tembok karung yang diisi oleh tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com