KOMPAS.com - Tanaman teh termasuk salah satu hasil perkebunan Indonesia. Tanaman ini sering diolah menjadi minuman teh yang sangat populer di berbagai negara di dunia.
Menurut Ratna Somantri dan Tanti K. dalam buku Kisah dan Khasiat Teh (2013), tanaman teh berasal dari keluarga Camellia. Jenis tanaman teh yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia adalah Camellia assamica.
Dalam buku Mengenal Teh Hijau (2019) karya Zuhaida Ma’rifah, perkebunan teh di Indonesia tersebar di kawasan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, hingga Bengkulu. Jawa Barat menjadi daerah penghasil teh terbesar di Indonesia.
Diperkirakan Jawa Barat menyumbang sekitar 70 persen teh produksi nasional. Selain itu, provinsi ini juga memiliki luas lahan yang cukup besar untuk perkebunan teh.
Baca juga: Apakah di Antartika ada Tanaman?
Apa yang terjadi apabila tanaman teh terus menerus dikonsumsi besar-besaran? Mengonsumsi tanaman teh besar-besaran berarti menggunakan tanaman teh secara terus menerus, tanpa memperhatikan kelestarian tanaman tersebut.
Artinya tanaman teh terus dimanfaatkan dan digunakan dengan tidak memperhatikan faktor lingkungan. Apabila tanaman teh terus menerus dikonsumsi besar-besaran, hal ini menyebabkan kelestarian tanaman teh menjadi terganggu.
Bahkan tanaman tersebut bisa mengalami kelangkaan, dan akhirnya memengaruhi kehidupan manusia. Akibat lain dari konsumsi tanaman teh besar-besaran adalah harga tanaman dan olahannya yang meningkat tajam. Hal ini disebabkan oleh kelangkaan tanaman teh, sehingga sulit ditemui.
Jika harga tanaman teh dan olahannya meningkat tajam, pihak yang paling dirugikan adalah petani teh, produsen, dan masyarakat. Petani teh akan kesulitan menjual hasil kebunnya karena harga yang tinggi.
Produsen akan kehilangan tanaman teh sebagai bahan produksi. Masyarakat sebagai konsumen tidak akan bisa mengonsumsi teh karena kelangkaan dan harganya yang mahal.
Baca juga: Jenis-Jenis Tanaman Australia
Bila dirangkum, setidaknya ada dua hal yang akan terjadi apabila tanaman teh dikonsumsi besar-besaran, yakni: