Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi bila Tanaman Teh Dikonsumsi Besar-Besaran?

Kompas.com - 29/09/2021, 17:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanaman teh termasuk salah satu hasil perkebunan Indonesia. Tanaman ini sering diolah menjadi minuman teh yang sangat populer di berbagai negara di dunia.

Menurut Ratna Somantri dan Tanti K. dalam buku Kisah dan Khasiat Teh (2013), tanaman teh berasal dari keluarga Camellia. Jenis tanaman teh yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia adalah Camellia assamica.

Dalam buku Mengenal Teh Hijau (2019) karya Zuhaida Ma’rifah, perkebunan teh di Indonesia tersebar di kawasan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, hingga Bengkulu. Jawa Barat menjadi daerah penghasil teh terbesar di Indonesia.

Diperkirakan Jawa Barat menyumbang sekitar 70 persen teh produksi nasional. Selain itu, provinsi ini juga memiliki luas lahan yang cukup besar untuk perkebunan teh.

Baca juga: Apakah di Antartika ada Tanaman?

Mengonsumsi tanaman teh

Apa yang terjadi apabila tanaman teh terus menerus dikonsumsi besar-besaran? Mengonsumsi tanaman teh besar-besaran berarti menggunakan tanaman teh secara terus menerus, tanpa memperhatikan kelestarian tanaman tersebut.

Artinya tanaman teh terus dimanfaatkan dan digunakan dengan tidak memperhatikan faktor lingkungan. Apabila tanaman teh terus menerus dikonsumsi besar-besaran, hal ini menyebabkan kelestarian tanaman teh menjadi terganggu.

Bahkan tanaman tersebut bisa mengalami kelangkaan, dan akhirnya memengaruhi kehidupan manusia. Akibat lain dari konsumsi tanaman teh besar-besaran adalah harga tanaman dan olahannya yang meningkat tajam. Hal ini disebabkan oleh kelangkaan tanaman teh, sehingga sulit ditemui.

Jika harga tanaman teh dan olahannya meningkat tajam, pihak yang paling dirugikan adalah petani teh, produsen, dan masyarakat. Petani teh akan kesulitan menjual hasil kebunnya karena harga yang tinggi.

Produsen akan kehilangan tanaman teh sebagai bahan produksi. Masyarakat sebagai konsumen tidak akan bisa mengonsumsi teh karena kelangkaan dan harganya yang mahal.

Baca juga: Jenis-Jenis Tanaman Australia

Bila dirangkum, setidaknya ada dua hal yang akan terjadi apabila tanaman teh dikonsumsi besar-besaran, yakni:

  1. Terganggunya kelestarian tanaman teh.
  2. Harga tanaman teh dan olahannya yang meningkat tajam atau mahal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perkembangan Zaman

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perkembangan Zaman

Skola
Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Skola
Identitas Individu dan Kelompok

Identitas Individu dan Kelompok

Skola
Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Skola
Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Skola
30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

Skola
Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Skola
Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Skola
Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Skola
Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Skola
Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan

Skola
4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Skola
Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Skola
Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Skola
2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com