Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sintaksis Nomina:Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Kompas.com - 06/09/2021, 15:34 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sintaksis merupakan salah satu cabang ilmu linguistik. Sintaksis mengkaji seluk beluk tata bahasa dalam sebuah kalimat. Ada beberapa kategori sintaksis dalam bahasa Indonesia. Salah satunya sintaksis nomina.

Menurut Tri Mahajani dan kawan-kawan, dalam buku Sintaksis Bahasa Indonesia (2021), sintaksis adalah bagian dari ilmu bahasa yang membahas tentang seluk beluk kalimat, klausa, serta frasa. Sintaksis juga mempelajari dasar dan proses pembentukan kalimat dalam sebuah bahasa.

Ada empat jenis kategori sintaksis. Kategori ini digunakan untuk menggambarkan perbedaan kelas kata yang dipakai dalam penyusunan sebuah kalimat. Kategori sintaksis ada verba (kata kerja), adjektiva (kata sifat), nomina (kata benda), dan adverbia (kata keterangan)

Pengertian sintaksis nomina

Dikutip dari jurnal Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis (2018) karya Mujahid Zenul Ambiya, nomina merupakan kategori yang secara sintaksis tidak memiliki potensi untuk bergabung dengan partikel ‘tidak’, serta berpotensi untuk didahului dengan partikel ‘dari’.

Baca juga: Aturan Tanda Garis Miring (/)

Nomina dibagi menjadi dua bentuk, yakni:

  • Nomina dasar

Dilansir dari Perilaku Sintaksis Verba, Nomina, Pronomina, dan Numeralia dalam Bahasa Indonesia (2017) karya I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa, nomina dasar memiliki bentuk monomorfemik. Contohnya gambar, rumah, kemeja, batang, dan lainnya.

  • Nomina turunan

Bentuk nomina ini mempunyai sifat polimorfemis. Karena nomina turunan dibentuk dari nomina dasar atau kategori kata lainnya, seperti verba dan adjektiva. Nomina turunan dibuat dengan menambahkan prefiks, sufiks, atau konfiks. Contohnya pembeli, perbuatan, kekuatan, dan lainnya.

Ciri sintaksis nomina

Dalam Sistem Morfologi Nomina dalam Bahasa Kulisusu (2015) karya Sarmin, nomina sering juga disebut kata benda. Nomina dapat dilihat dari dua segi, yakni segi semantik dan sintaksis.

Jika dilihat secara semantik, nomina mengacu pada binatang, manusia, benda, konsep atau pengertian. Sedangkan dari segi sintaksis, nomina mempunyai tiga ciri, yaitu:

  1. Pada kalimat yang predikatnya berupa verba, nomina cenderung memiliki fungsi subyek, obyek, atau pelengkap.
  2. Nomina tidak dapat dijadikan bentuk ingkar dengan kata ‘tidak’.
  3. Nomina biasanya dapat diikuti dengan kata adjektiva, baik secara langsung, maupun dengan memakai perantaraan kata ‘yang’.

Baca juga: Penggunaan Tanda Penyingkat atau Apostrof

Contoh sintaksis nomina

Berikut beberapa contoh sintaksis nomina

  1. Ia memiliki adik yang cantik.
  2. Rumah itu terlihat mewah.
  3. Buku itu milik Andi.
  4. Mereka selalu berkerja dengan hati yang tulis.
  5. Polusi udara sangat berbahaya untuk masyarakat.
  6. Langit senja terlihat sangat indah.
  7. Kemarin aku membeli baju baru.
  8. Indonesia merupakan negara yang sangat indah.
  9. Pembeli mobil mewah itu adalah keturunan konglomerat.
  10. Kekuatan fisik bisa dilatih sejak dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com