Batang kaktus juga berfungsi sebagai tempat fotosintesis menggantikan daun. Batang kaktus memiliki stomata yang hanya terbuka pada malam hari untuk menghindari penguapan. Karbon dioksida yang didapat stomata didimpan hingga matahari terbit untuk melakukan fotosintesis.
Tidak seperti batangnya yang besar, kaktus memiliki akar yang sangat tipis dan panjang yang menyebar untuk mendapat jangkauan serapan air yang lebih luas saat hujan turun.
Hyejeong Kim dalam jurnal Hydraulic Strategy of cactus Root-Stem Junction for Effective Water Transport (2018) akar kaktus berfungsi sebagai katup pengaman dengan mengalirkan air tersedia dengan cepat dan mencegah kehilangan air dalam kondisi kekeringan.
Untuk mencegah penguapan itulah, akar kaktus jauh lebih tipis dibanding batangnya. Sebagai gantinya, persimpangan antara akar dan batang kaktus bekerja lebih efektif dalam transportasi air. Sehingga kaktus dapat menyerap sejumlah besar air dalam waktu yang singat.
Kaktus mengubah daunnya menjadi duri untuk menghindari penguapan air di gurun yang panas. Selain mengurangi penguapan dengan mereduksi luas daun menjadi duri yang tipis, duri kaktus juga memecah aliran udara sehingga angin tidak dapat menguapkan air dari batangnya.
Duri kaktu juga berfungsi sebagai perlindungan diri dari hewan. Duri melindungi agar batang kaktus yang penuh air tidak rusak atau dimakan oleh hewan.
Baca juga: Peran Tumbuhan dalam Pemanasan Global
Pohon bakau atau mangrove adalah tumbuhan yang hidup di pesisir pantai dan memegang kunci pencegahan pengikisan daratan oleh air pantai. Pohon bakau dapat ditemui tumbuh subur di garis pantai tropis maupun subtropis. Berikut ciri khusus pohon bakau:
Pohon bakau diketahui merupakan satu-satunya tanaman yang dapat bertahan hidup di lungkungan dengan kadar salinitas (keasinan) yang tinggi. Kebanyakan tanaman akan mati jika menyerap air yang asin secara terus-menerus, tapi tidak terjadi pada bakau.
Dilansir dari Ask Nature, ketika jaringan akar terkena air asin, konsentrasi garam di pembuluh akar lebih rendah dan menciptakan gradient.
Gradient tersebut akan mendorong garam melintasi membran dan sel ke kelenjar garam dan mengeluarkannya. Sehingga bakau memiliki kemampuan mengeluarkan kelebihan garam dari tubuhnya.
Dilansir dari American Museum of Natural History, bakau memiliki daun dengan lapisan lilin untuk mengurangi penguapan air pada beberapa spesiesn.
Beberapa spesies lainnya memiliki rambut halus pada daun untuk memecah aliran udara dan mengurangi penguapan seperti yang dilakukan duri kaktus.
Baca juga: Mengenal Tanaman Serealia dan Manfaatnya
Pohon bakau memiliki akar tunggang yang tinggi dan banyak bercabang. Akar tunggang bakau sangatlah kuat sehingga bisa menahan terpaan angin laut juga deburan ombak sehingga menjaga panati dari pengikisan.
Akar tunggang bakau juga memiliki struktur yang dinamakan lentisel. Lentisel merupakan pori-pori yang dapat tertutup ketika terkena air dan terbuka ketika tidak terkena air untuk membantu penyerapan oksigen. Oksigen kemudian disimpan dalam tabung pernafasan yang disebut dengan pneumatofora.
Benih bakau dapat beradaptasi dengan pasang dan surutnya air laut. Benih bakau biasanya sudah berkecambah membentuk batang dan akar yang melengkung sejak masih menempel pada induknya.
Jika benih jatuh ketika pantai yang sedang surut, akarnya akan langsung menancap ke permukaan. Namun jika benih jatuh ketika pantai sedang pasang, benih akan mengapung dan jika kembali ke permukaan, akan mulai menancapkan akarnya juga.
Peristiwa mengapungnya benih dapat terjadi selama setahun sebelum akhirnya tertancap di permukaan.
Baca juga: Metagenesis Tumbuhan Paku: Pengertian, Skema dan Jenisnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.