Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Palimbangan, Rumah Tradisional Kalimantan Selatan

Kompas.com - 05/05/2021, 14:11 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rumah Palimbangan menjadi salah satu rumah tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan. Pada masa Kesultanan Banjar, Rumah Palimbangan dijadikan tempat tinggal bagi tokoh agama Islam serta para Alim Ulamanya.

Palimbangan mengandung makna yang sangat mendalam pada masa pemerintahan Kesultanan Banjar, yakni sebagai bukti kuatnya agama Islam dan penghormatan terhadap ulama di kesultanan ini.

Melansir dari situs Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjar, bagian bumbungan atap Palimbangan menggunakan atap pelana dengan bentuk tebar layar atau yang sering disebut Tawing Layar.

Sebenarnya, mayoritas Rumah Palimbangan tidak memiliki anjung atau ruang samping, sehingga hal ini menjadi pembeda dengan rumah adat Kalimantan lainnya. Kalaupun misal ada, biasanya menggunakan atap pelana yang melebar pula.

Pada bagian teras depan rumah adat ini diberi sengkuap yang disebut sindang langit sebagai penutupnya. Sengkuap ini akan melebar ke samping hingga ke depan anjung dan membentuk atap pelana yang sangat lebar.

Baca juga: Melayu Atap Lontik, Rumah Adat Riau

Mengutip dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, pembeda lain antara Palimbangan dengan rumah adat lainnya ialah pada hiasan dan ornamen ukiran yang digunakan. Contohnya ruang paluaran yang menggunakan atap pelana dengan layang-layang sebagai hiasan di puncak atapnya.

Sedangkan ornamen ukirannya sangat khas dari suku Banjar, yakni berupa motif anak catur yang mana bagian kiri dan kanannya terdapat ukiran jengger ayam, lipan atau paku alai.

Palimbangan memiliki lima ruang sebagai tata letak utamanya, yaitu:

  1. Teras atau yang disebut palatar sambutan
  2. Serambi atau pamedangan.
  3. Ruang tamu atau yang disebut ambin sayup atau paluaran.
  4. Ruang dalam atau ambin dalam atau palidangan dengan ajung kiri serta kanan.
  5. Ruang dapur atau padapuran atau padu.

Dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), beranda Rumah Palimbangan memiliki empat pilar yang masing-masing merupakan simbol dalam agama Islam.

Pilar pertama melambangkan syariat yang mengatur seluruh kehidupan manusia. Pilar kedua melambangkan tarekat agar menjalankan syariat dengan benar.

Pilar ketiga melambangkan hakikat atau dasar agama Islam. Pilar keempat melambangkan makrifat atau tingkat penyerahan diri kepada Allah Swt.

Baca juga: Daftar Rumah Adat di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com