Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Rumah Kasepuhan, Cirebon

Kompas.com - 04/05/2021, 18:53 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rumah Kasepuhan merupakan salah satu rumah adat di Cirebon, Jawa Barat. Rumah Kasepuhan Cirebon ini didirikan oleh Pangeran Cakrabuana pada 1529.

Rumah adat ini sebenarnya merupakan perluasan dari keraton tertua di Cirebon, yakni Pakungwati. Bangunan rumah adat ini memiliki beberapa bagian atau tata letak ruang, dimulai dari pintu gerbang utama hingga bangunan induk keraton.

Dilansir dari situs resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, berikut beberapa bagian tata letak Rumah Kasepuhan Cirebon:

  1. Pintu gerbang utama keraton untuk akses keluar masuk.
  2. Bangunan Pancaratna untuk tempat para pembesar desa bertemu Demang atau Wedana.
  3. Bangunan Pangrawit sebagai lokasi pelatihan prajurit, tempat beristirahat serta pengadilan.
  4. Komplek Siti Inggil terletak di halaman depan keraton dan berfungsi sebagai tempat duduk para pengawal raja.
  5. Langgar Agung posisinya berada di halaman kedua keraton, fungsinya untuk tempat beribadah para keluarga dan kerabat keraton.
  6. Bangunan induk keraton difungsikan untuk tempat beraktivitas sultan.

Baca juga: Daftar Rumah Adat di Indonesia

Dikutip dari jurnal Akulturasi Budaya Pada Perkembangan Kraton Kasepuhan Cirebon (2009) karya Happy Indira Dewi dan Anisa, Rumah Kasepuhan masih sangat kental dengan historis atau nilai sejarahnya, karena rumah adat ini juga menjadi bagian dari sejarah Cirebon.

Selain kental dengan nilai historisnya, Rumah Kasepuhan juga memiliki banyak nilai makna. Contohnya penggunaan jumlah tiang sebanyak 20 buah di salah satu bangunan Rumah Kasepuhan, untuk melambangkan sifat Ketuhanan.

Keunikan

Jika dilihat secara teliti, Rumah Kasepuhan memiliki beberapa keunikan yang bisa dilihat dari bentuk bangunannya. Apa sajakah keunikannya?

  1. Bentuk rumah adatnya melebar.
    Rumah Kasepuhan memiliki bentuk rumah yang melebar ke samping, sehingga terlihat seperti panggung. Bentuk ini hampir bisa ditemui di seluruh bagian Rumah Kasepuhan.
  2. Ada dua jenis gerbang utama
    Rumah Kasepuhan memiliki dua gerbang utama yang terletak di sebelah utara dan di selatan. Gerbang utara disebut Kreteg Pangrawit, berupa jembatan. Sedangkan gerbang selatan disebut Lawang Sanga atau pintu sembilan.
  3. Bisa digunakan untuk berbagai hal
    Rumah Kasepuhan memiliki banyak fungsi yang bisa dilihat dari bangunannya. Misalnya Pancaratna yang digunakan sebagai tempat pertemuan para pembesar desa dengan Demang atau Wedana. Contoh lainnya Jinem Pangrawit yang difungsikan sebagai serambi keraton.
  4. Banyak hiasan berupa ukiran
    Rumah Kasepuhan dihiasi dengan berbagai ukiran yang berbeda. Perlu diketahui jika bangunan Rumah Kasepuhan ini dibuat dari bahan kayu jati yang memungkinkan untuk dihiasi dengan berbagai ukiran.

Baca juga: Rumah Adat Melayu Atap Limas Potong di Kepulauan Riau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com