Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Topeng Malangan: Sejarah, Makna, Gerakan dan Propertinya

Kompas.com - 08/04/2021, 12:48 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Tari Topeng Malangan merupakan salah satu kesenian tari tradisional dari Malang, Jawa Timur. Sekilas, tarian ini mirip dengan Wayang Wong atau wayang orang.

Saat menari, para pemerannya menggunakan topeng. Mereka diharuskan menjiwai karakter topengnya, sehingga mereka juga bisa menjiwai gerak tariannya.

Sejarah Tari Topeng Malangan

Menurut Melany dalam jurnal yang berjudul Tari Topeng Malangan sebagai Alternatif Wisata Budaya di Kota Malang, Tari Topeng Malangan diciptakan oleh Airlangga, putra Darmawangsa Beguh yang berasal dari Kerajaan Kediri.

Kesenian tari ini terus berkembang hingga ke Kerajaan Singosari yang saat itu dipimpin oleh Ken Arok. Ia menggunakan tarian ini sebagai upacara adat. Cerita yang dibawakan diambil dari kisah Ramayana, Mahabharata serta Kisah Panji.

Selain digunakan dalam upacara adat, Tari Topeng Malangan juga sering dibawakan saat upacara penghormatan tamu penting pada acara resmi pemerintahan. Hingga kini, Tari Topeng Malangan masih terus diadakan di Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Tari Manduda, Menceritakan Kehidupan Petani di Sumatera Utara

Tiap Senin Legi dalam kalender Jawa, Tari Topeng Malangan diadakan oleh Sanggar Asmorobangun di Malang, Jawa Timur. Tujuannya untuk memuja luhur serta menyediakan sesajen.

Kesenian tari ini terus diadakan untuk mempertahankan tradisi budaya Malang. Selain itu, Tari Topeng Malangan juga rutin dilakukan sebagai perwujudan pesan Mbah Karimun, salah satu maestro Tari Topeng Malangan yang telah meninggal dunia.

Makna Tari Topeng Malangan

Dilansir dari situs Pusat Data Nasional Kekayaan Intelektual Komunal Indonesia, kisah yang sering dibawakan dalam Tari Topeng Malangan ialah cerita Panji.

Tokoh yang sering diperankan di antaranya Galuh Candrakirana, Raden Panji Inu Kertapati (Panji Asmarabangun), Dewi Ragil Kuning, Raden Gunungsari, dan lain sebagainya.

Tari Topeng Malangan mengandung makna kehidupan dan watak manusia, yang terkadang bahagia, sedih, tertawa, malu dan lainnya. Makna ini bisa dilihat dengan jelas dari banyaknya karakter topeng yang digunakan dalam kesenian tari ini.

Selain karakter topengnya, makna ini juga bisa dilihat dalam penggunaan warna topengnya. Contoh warna putih yang melambangkan kesucian, warna hijau yang melambangkan kehidupan serta warna merah yang melambangkan hawa nafsu.

Baca juga: Tari Tabuik, Tarian Tradisional di Sumatera Barat

Tari Topeng Malangankebudayaan.kemdikbud.go.id Tari Topeng Malangan
Gerakan Tari Topeng Malangan

Tari Topeng Malangan dilakukan oleh berberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok seni atau sanggar tari. Sesuai dengan namanya, tarian ini dilakukan dengan menggunakan topeng dan kostum yang disesuaikan dengan ceritanya.

Mengutip dari situs Media Center Kendedes (media center.malangkota.go.id), gerakan tari yang ditampilkan dalam Tari Topeng Malangan disesuaikan dengan karakter yang dibawakan.

Salah satu gerakan tari yang khas dalam Tari Topeng Malangan ialah kedua kaki dibuka lebar kurang lebih jaraknya tiga telapak, dengan posisi kaki menghadap ke samping kanan dan kiri. Gerakan ini sering disebut tanjak.

Sama seperti gerakan tari lainnya, Tari Topeng Malangan juga membutuhkan gerak seluruh tubuh, mulai dari kepala, tangan, badan hingga kaki. Untuk detail gerakannya, disesuaikan dengan kisah yang dibawakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com