Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obligasi: Pengertian, Fungsi, Jenis, Keuntungan dan Contohnya

Kompas.com - 30/03/2021, 15:06 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obligasi dapat diartikan sebagai surat utang yang diterbitkan oleh pihak tertentu. Obligasi berkaitan erat dengan bidang ekonomi, khususnya investasi.

Dalam dunia investasi, obligasi termasuk dalam investasi efek berpendapatan tetap. Investasi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai investasi dengan risiko yang lebih stabil.

Apa yang dimaksud dengan obligasi?

Pengertian obligasi

Mengutip dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi merupakan surat utang dengan jangka waktu tertentu yang dapat diperjualbelikan. Jangka waktu ini bisa menengah ataupun dalam kurun waktu panjang.

Secara garis besar, obligasi berisikan janji pihak tertentu untuk membayar utang serta imbalan berupa bunga (kupon) dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Menurut James Julianto Irawan dalam buku Surat Berharga: Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis (2016), obligasi berasal dari Bahasa Belanda, yakni obligatie, berarti utang atau kewajiban

Sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran utang, obligasi bisa diperjualbelikan kepada pihak lain atau masyarakat. Biasanya obligasi diterbitkan dengan klausula atau 'atas nama'.

Baca juga: Investasi: Definisi, Jenis, dan Tujuannya

Fungsi obligasi

Obligasi berfungsi sebagai surat utang yang bisa diperjualbelikan kepada masyarakat. Obligasi juga berfungsi sebagai cara untuk mendapatkan pembiayaan jangka panjang yang relatif murah.

Pihak emiten cenderung memilih menerbitkan obligasi, yang mana tujuannya meningkatkan nilai perusahaan dengan biaya relatif murah, dibanding harus menerbitkan saham dengan risiko besar.

Seperti yang telah dituliskan di atas, obligasi termasuk dalam investasi efek berpendapatan tetap. Tujuannya untuk menjaga nilai investasi agar tetap stabil dengan risiko yang lebih stabil.

Maka dapat diartikan jika obligasi juga berfungsi untuk menjaga nilai investasi agar tetap stabil dengan risiko seminimal mungkin, dibandingkan investasi lewat saham.

Jenis obligasi

Obligasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yakni:

  • Berdasarkan penerbitnya

Obligasi berdasarkan penerbit atau pihak emitennya dapat dibagi menjadi empat:

  1. Government bond
    Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah. Contohnya departemen keuangan atau bank negara. Risiko obligasi ini cenderung kecil karena ditanggung negara.
  2. Corporate bond
    Obligasi ini diterbitkan perusahaan dan biasanya untuk jangka waktu yang relatif panjang. Corporate bond memberikan tingkat bunga yang cukup tinggi kepada pemegangnya.
  3. Municipal bond
    Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah daerah. Prinsipnya kurang lebih hampir sama dengan government bond. Risiko obligasi ini cenderung lebih rendah dibanding corporate bond.
  4. Foreign bond
    Obligasi ini diterbitkan oleh negara asing. Salah satu risikonya ialah penggunaan mata uang asing.

Baca juga: Pembagian Ilmu Ekonomi dan Cabang-Cabang Ilmu Ekonomi

  • Berdasarkan jangka waktunya

Obligasi berdasarkan jangka waktunya dapat dibagi menjadi dua:

  1. Obligasi jangka panjang
    Berarti tanggal jatuh temponya cukup lama, umumnya lebih dari satu tahun.
  2. Obligasi jangka pendek
    Umumnya memiliki tanggal jatuh tempo maksimal satu tahun.
  • Berdasarkan perhitungan bunganya

Obligasi berdasarkan perhitungan bunganya dapat dibagi menjadi tiga:

  1. Fixed rate bond
    Obligasi dengan bunga tetap, artinya akan memberi kisaran bunga dengan nilai tetap sesuai dengan jangka waktunya.
  2. Floating rate bond
    Obligasi dengan bunga mengambang, artinya jumlah persenan bunga yang diberikan bersifat tidak tetap atau mengalami perubahan.
  3. Zero coupon bond
    Obligasi ini tidak memberi bunga kepada pemegangnya. Namun, sebagai penggantinya akan diberikan diskon, saat membeli dan membayar obligasi.
  • Berdasarkan nominalnya

Obligasi berdasarkan nominalnya dapat dibagi menjadi dua:

  1. Obligasi konvensional
    Nilai nominal obligasinya lebih dari Rp 1 Miliar.
  2. Obligasi ritel
    Nilai nominal obligasinya cenderung kecil.

Baca juga: Aset, Liabilitas dan Ekuitas dalam Ekonomi

Keuntungan obligasi

Obligasi memberikan beberapa keuntungan. Apa sajakah itu?

  1. Biaya penerbitan obligasi cenderung lebih murah dibanding penerbitan saham.
  2. Memberi pendapatan tetap atau fixed income, berupa kupon.
  3. Tingkat risikonya jauh lebih rendah dibanding saham.
  4. Bunga obligasi lebih rendah dibanding bunga pinjaman kredit.
  5. Pemegang obligasi tidak berhak ikut campur urusan internal perusahaan, karena obligasi tidak mempunyai hak suara.
  6. Tingkat bunga tidak dipengaruhi harga pasar obligasi.

Contoh obligasi

Berikut beberapa contoh obligasi:

  1. Obligasi perusahaan yang bisa diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional, seperti BUMN.
  2. Surat Utang Negara atau (SUN)
  3. Surat Berharga Syariah Negara atau (SBSN), biasanya diterbitkan pemerintah, didasarkan pada syariah Islam
  4. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) sebagai bentuk Surat Berharga Negara (SBN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com