Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pemukul Lalat Dibuat Berlubang?

Kompas.com - 20/03/2021, 18:11 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Pemukul lalat ada yang manual dan elektrik. Pemukul lalat manual, memiliki lembaran persegi panjang atau bundar kecil sekitar 10 sentimeter. Memiliki bahan yang ringan, fleksibal, dan bervintilasi.

Dilansir dari Encyclopedia, pemukul lalat terbuat dari bahan ringan, fleksibel dan bervintalis. Dipasang pada kawat ringan atau pegangan plastik serta kayu.

Ventilasi pada pemukul lalat biasanya berbentuk lubang-lubang. Pemukul lalat biasanya bekerja dengan mengahncurkan lalat secara mekanis ke permukaan yang keras.

Namun, beberapa pengguna juga memukul atau membuat pingsan dengan nyamuk dengan mengayunkan pemukul di udara dengan kecepatan ekstrem ketika mereka sedang terbang.

Baca juga: Mengapa Cheetah dan Kuda Sangat Lincah?

Lalu mengapa pemukul lalat dibuat berlubang?

Dalam buku Mengapa Hidung Anjing Basah? (2007) oleh David Feldman, lubang-lubang pada pemukul lalat berfungsi untuk mengurangi hambatan udara.

Sehingga kecepatan pukulan semakin meningkat. Semakin cepat menyabetkan pukulan, semakin bagus pelaung untuk membunuh nyamuk.

Lubang-lubang tersebut meminimalkan gangguan arus udara yang dapat dideteksi lalat, sehingga lalat tidak akan melarikan diri.

Hampir semua pakar menyetujui bahwa fungsi utama lubang-lubang pada alat tersebut untuk menurunkan hambatan uidara.

Baca juga: Mengapa Makanan di Setiap Negara Berbeda?

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, orang harus memegang alat pemukul beberapa sentimeter di atas lalat selama sekitar 10 detik. Dalam waktu itu si lalat akan terbiasa menghadapi sesuatu di atas kepalanya.

Sehingga lalat akan mengendurkan kewaspadaannya. Ketika lalat sibuk dengan dirinya sendiri, waktunya untuk menyabetkan pemukul lalat tanpa disadari si lalat itu sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com