Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Kipas Pakarena, Tarian Khas Sulawesi Selatan

Kompas.com - 02/02/2021, 14:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

Kemudian gerakan naik turun. Di mana gerakan tersebut mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawa dan kadang di atas.

pola gerakan tersebut mengingatkan akan pentingnya kesabaran dan kesadaran manusia dalam menghadapi kehidupan

Tari Kipas Pakarena secara keseluruhan memiliki 12 gerakan yang masing-masing mempunyai makna yang berbeda.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), aturan main tari Kipas Pakarena di mana seorang penari Pakarena tidak diperkenankan membuka matanya terlalu lebar.

Baca juga: Di Manakah Tanam Paksa Dilaksanakan?

Demikian pula dengan gerakan kaki, tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Ini berlaku sepanjang tarian berlangsung yang memakan waktu sekitar dua jam.

Tari Kipas Pakarena diiringi musik oleh tujuh orang dan semuanya laki-laki dengan alat musik berupa gandrang.

Alat musik tersebut berfungsi sebagai pengiring. Di mana caranya dipukul gandrang dengan alat pukul dari tanduk kerbau atau tangan.

Pengiring tari Kipas Pakarena harus mengikuti penari. Namun, hanya gerakan kepala agara gerakan selalu beriringan dengan musik.

Busana yang dipakai penari disebut li'pa sa'be (kain sutera khas Sulawesi). Kemudian dengan sanggul besar dan hiasan khas pulau selayar.

Tari Kipas Pakarena dibawakan oleh 3, 4, 6 atau lebih penari perempuan yang memperlihatkan kelembutan perempuan suku Makassar.

Baca juga: Tari Melinting, Tarian Tradisional Khas Lampung

Tarian tersebut lebih banyak menampilkan gerakan tangan yang terayun ke samping (kiri-kanan) dan ke depan secara beraturan dan lamban.

Gerakan lembut si penari sepanjang tarian dimainkan, tak urung menyulitkan buat masyarakat awam untuk membedakan babak demi babak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com