Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Moedjair Menemukan Ikan Mujair

Kompas.com - 16/01/2021, 11:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber ITB

Mbah Moedjair membawa pulang ikan tersebut dengan ikat kepala yang saat itu digunakannya. Bersama temannya, yakni Abdullah Iskak serta Umar, Mbah Moedjair kembali ke rumahnya.

Percobaannya selalu gagal saat akan memelihara ikan tersebut di air tawar, karena habitatnya yang berada di air laut.

Tiap kali gagal, Mbah Moedjair selalu kembali ke Pantai Serang, yang berjarak 35 km dari Papungan yang merupakan daerah tempat tinggalnya.

Bahkan ia harus menempuh waktu 2 hari 2 malam, menembus hutan belantara, serta naik turun bukit untuk membawa pulang ikan tersebut.

Saat akan membawa pulang ikan tersebut, Mbah Moedjair memasukkan ikan tersebut ke dalam gentong yang terbuat dari tanah liat.

Ia mencampurkan air laut serta air tawar ke dalam gentong tersebut. Hingga akhirnya secara perlahan, Mbah Moedjair mengurangi jumlah air laut dan menambah jumlah air tawar.

Baca juga: Kenapa Ikan Paus Melompat dari Laut?

Jadi terkenal

Setelah 11 kali percobaan, akhirnya empat ekor ikan tersebut bisa di hidup di air tawar. Percobaan ini berhasil dilakukan pada 25 Maret 1936.

Pada akhirnya Mbah Moedjair berhasil memelihara ikan tersebut di kolam pekarangan rumahnya.

Oleh karena keberhasilannya tersebut, Mbah Moedjair dikenal di seluruh daerah Jawa Timur. Keberhasilannya saat itu juga didengar oleh asisten residen atau penguasa daerah Jawa Timur pada zaman penjajahan Belanda.

Asisten residen memberi nama ikan tersebut dengan nama ikan moedjair, untuk menghormati Mbah Moedjair sebagai penemu ikan tersebut.

Banyak penghargaan diterima oleh Mbah Moedjair karena keberhasilannya dalam menemukan ikan mujair. Penghargaannya juga datang dari tingkat nasional.

Mbah Moedjair wafat pada 7 September 1957 akibat penyakit asma. Pada batu nisannya dituliskan ‘Moedjair Penemu Ikan Moedjair’.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com