Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Nenek Moyang Kita Mendapatkan Api?

Kompas.com - Diperbarui 07/01/2022, 17:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberadaan api adalah sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Saat ini kita dapat menyalakan api dengan sangat mudah menggunakan korek.

Namun tahukah kamu bagaimana nenek moyang kita mendapatkan api pada zaman praaksara sebelum pemantik api ditemukan?

Manusia mendapatkan api dari kebakaran hutan

Para ilmuwan bekerja keras untuk dapat mengetahui api pertama yang digunakan manusia dan akhirnya menemukan titik terang.

Dilansir dari Scientific American, 1,6 juta hingga 1,7 juta tahun yang lalu manusia menggunakan api dari kebakaran hutan dan membawa api tersebut ke goa-goa tempat mereka tinggal.

Pada saat itu manusia hanya bisa memakan makanan mentah. Dilansir dari Smithsonian Magazine, makanan yang dimasak oleh api adalah awal mula dari perkembangan otak besar manusia.

Baca juga: Mengapa Api Sangat Penting dalam Kehidupan Manusia?

Hal ini dikarenakan panas dari api dapat mengelurkan semua nutrisi dalam makanan sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Seperti yang kita ketahui, kebakaran hutan sering terjadi secara alami karena petir yang menyambar tumbuhan kering. Jadi manusia purba pada masa itu menggunakan api dari kebakaran hutan yang jarang terjadi.

Pada tahapan ini manusia belum bisa menemukan cara untuk menyalakan api sendiri. Api digunakan untuk mencari makanan dalam gelap juga melindungi diri dari hewan buas.

Manusia membuat sendiri api menggunakan alat

Lalu bagaimanakah cara nenek moyang kita menciptakan api?

Mundur ke waktu 200.000 tahun yang lalu saat api diciptakan dari prinsip gesekan. Dua buah batu digesekkan hingga menciptakan percikan api yang dapat membakar rumput ataupun daun kering. Selain batu, dua buah kayu juga dapat digunakan untuk menghasilkan percikan api.

Baca juga: Bagaimana Manusia Purba Menyikapi Fenomena Alam yang keras?

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Bor tangan pembuat api

Nenek moyang kita juga menggunakan suatu kayu panjang dan memutar-mutarnya diatas kayu lainnya dengan tangan seperti pada gambar. Gesekan yang terjadi antar kayu akan menyalakan percikan api, alat seperti ini disebut dengan bor tangan.

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Membuat api dengan menggesekkan kayu

Bor tangan ini kemudian dimodifikasi dengan penambahan benang, sehingga pembuatan api dilakukan oleh dua orang.

Bor api dua orang ini dinilai lebih cepat menghasilkan api dan tidak terlalu menguras tenaga manusia yang menggunakannya.

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Bor dua orang untuk membuat api

Bor dua orang kemudian dikembangkan kembali dengan penambahan busur dan disebut sebagai bor busur. Bor busur jauh lebih menguntungkan dibandingkan bor dua orang untuk pembuatan api yang cepat.

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Bor busur untuk membuat api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com