Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

Kompas.com - 05/12/2020, 15:36 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tujuan utama setiap negara melakukan pembangunan ekonomi adalah untuk memeroleh kemakmuran, baik kemakmuran bagi negara maupun kemakmuran bagi penduduknya.

Kemakmuran hanya bisa diperoleh apabila pembangunan ekonomi yang dilakukan suatu negara berhasil. Keberhasilan pembangunan ekonomi tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi saja, tetapi juga dari sisi lainnya.

Oleh sebab itulah, keberhasilan suatu pembangunan ekonomi ditentukan oleh faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi.

Dilansir dari buku Ekonomika Pembangunan (2006) karya Mudrajad Kuncoro, dijelaskan dua indikator utama dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi di negara berkembang. Berikut penjelasannya:

Baca juga: Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang

Indikator ekonomi

Ada tiga aspek dalam indikator ekonomi, yaitu:

  • Laju pertumbuhan ekonomi

Menurut pandangan kaum tradisional, laju pertumbuhan ekonomi merupakan indikator utama dalam menilai keberhasilan suatu pembangunan ekonomi.

Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi sehingga target pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah suatu keharusan.

  • Gross National Product (GNP) atau Pendapatan Nasional Per kapita

Pendapatan nasional perkapita bisa dihitung dengan cara membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk. Penghitungan pendapatan nasional per kapita biasanya dilakukan setiap satu tahun sekali.

Hingga saat ini, pendapatan nasional per kapita masih digunakan sebagai tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendapatan nasional per kapita suatu masyarakat, maka akan semakin sejahtera masyarakatnya.

Baca juga: Jenis-Jenis Belanja Daerah

Masyarakat yang sejahtera merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara.

  • Gross Domestic Product (GDP) per kapita dengan Purcashing Power Parity

Salah satu kelemahan yang ada pada sistem penghitungan PDB selama ini adalah ketidakmampuannya mengakomodasikan indikator-indikator non-ekonomi (faktor lingkungan) sebagai aspek penting bagi tingkat kesejahteraan.

Ketika angka PDB nominal tidak dapat menjelaskan mengenai tingkat kesejahteraan riil, maka United Nations Development Programme (UNDP) mengambil inisiatif untuk menghitung variabel Purcashing Power Parity (PPP).

Penghitungan PPP digunakan sebagai dasar penentu kemampuan atau daya beli seseorang. Semakin tinggi daya beli seseorang atau masyarakat, maka bisa dikatakan bahwa pembangunan ekonominya berhasil.

Baca juga: Unsur-Unsur Manajemen Ekonomi

Indikator sosial

Ada dua aspek dalam indikator sosial, yaitu:

  • Indeks pembangunan manusia

Dalam buku Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang (2018) karya, Muhammad Amsal Sahban dijelaskan bahwa indeks pembangunan manusia diukur berdasarkan tiga aspek, yaitu:

  1. Usia panjang yang diukur dengan tingkat harapan hidup. Semakin tinggi tingkat harapan hidup, maka pembangunan ekonomi bisa dikatakan berhasil.
  2. Pengetahuan yang diukur dengan rata-rata tertimbang dari jumlah orang dewasa yang bisa membaca dan rata-rata tingkat sekolah. Semakin tinggi tingkat rata-rata membaca dan rata-rata tingkat sekolah, maka pembangunan ekonomi bisa dikatakan berhasil.
  3. Penghasilan yang diukur dengan pendapatan riil yang telah disesuaikan, yaitu disesuaikan menurut daya beli atau mata uang masing-masing negara. Semakin tinggi tingkat penghasilan masyarakat, maka pembangunan ekonomi bisa dikatakan berhasil.

Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi dan Tujuan Pembangunan Ekonomi

  • Physical Quality Life Index (PQLI)

Physical quality life index atau indeks mutu hidup adalah indeks gabungan dari tiga indikator utama, yaitu:

  1. Angka harapan hidup pada usia tahu tahun
  2. Angka kematian
  3. Tingkat buta huruf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com