Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Teks Tanggapan Singkat Beserta Strukturnya

Kompas.com - Diperbarui 17/01/2022, 07:54 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Arum Sutrisni Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teks tanggapan adalah teks yang berisi komentar atau evaluasi tentang suatu hal.

Negara Indonesia menjamin kebebasan berpendapat warganya. Salah satu cara dalam menyampaikan pendapat adalah melalui tanggapan.

Dalam memberikan tanggapan atas suatu hal, kita menyampaikan pendapat melalui sudut pandang pribadi.

Menurut M. Anderson & Kathy A. dalam Text Types in English II (1997), sebelum memutuskan apakah kita ingin menerima sudut pandang, kita perlu bersikap kritis.

Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanggapan berasal dari kata tanggap yang berarti sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya).

Dari pengertian di atas, teks tanggapan dapat diartikan sebagai teks yang berisi komentar atau evaluasi tentang suatu hal.

Seperti teks lainnya, teks tanggapan terdiri atas struktur yang membangunnya. Struktur tersebut, yaitu evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang.

Contoh teks tanggapan singkat beserta strukturnya

Berikut beberapa contoh teks tanggapan singkat beserta strukturnya:

Baca juga: Teks Tanggapan Kritis: Pengertian, Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan

Contoh 1

(Evaluasi) Terorisme memang dapat dilakukan oleh siapapun tanpa pandang agama. Namun kita tidak bisa tutup mata bahwa ada struktur ideologis aliran agama yang melatarbelakanginya.

(Deskripsi teks) Pada Jumat lalu (27/11/2020), kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) membunuh satu keluarga dan membakar tujuh rumah di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kemudian muncullah perdebatan di media sosial mengenai agama dan terorisme.

Struktur idelologi berkaitan dengan iman dan praktik sosial dalam masyarakat. Ada pengaruh dogma dan diskriminasi yang menyebabkan penafsiran suatu agama menjadi reaksioner dan ekstrim. Pengaruh tersebut dikuatkan dengan kondisi politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.

(Penegasan ulang) Saya menanggapi soal apakah terorisme beragama atau tidak beragama. Terorisme dapat dilakukan oleh kelompok mana saja, termasuk kelompok agama. Kita perlu tahu apa yang melatarbelakangi tindakan tersebut, agar dapat mencegah lingkar terorisme semakin mengakar.

Baca juga: Tujuan dan Fungsi Teks Tanggapan Kritis

Contoh 2

(Evaluasi) Saya sepakat OSIS meniadakan pesta perpisahan dan pentas seni untuk tahun ajaran ini. Keputusan tersebut sudah tepat karena kerumunan di sekolah rentan menjadi kluster baru penularan Covid-19.

(Deskripsi teks) Worldometers mencatat, sampai Senin (30/11/2020) Indonesia menduduki peringkat ke-22 kasus tertinggi Covid-19. Jumlahnya mencapai 538.883 kasus, dengan 16.945 kematian. Data tersebut menunjukkan bahwa bahaya pandemi masih mengancam. Indonesia menduduki posisi tertinggi kasus Covid-19 di Asia Tenggara.

Kita sebagai pelajar perlu berperan membantu menangani pandemi yang tak kunjung reda ini. Peran pelajar salah satunya menghindari dan mencegah kerumunan. Taati protokol dan aturan agar tidak timbul klaster sekolah.

(Penegasan ulang) Maka, saya setuju dengan keputusan OSIS untuk meniadakan pesta perpisahan dan pentas seni. Keduanya dapat kita lakukan sewaktu-waktu setelah pandemi selesai. Nyawa manusia lebih penting dari hiburan yang hanya menyenangkan sesaat.

Baca juga: Ciri-ciri Teks Tanggapan Kritis

Contoh 3

(Evaluasi) Saya tidak setuju adanya hukuman mati. Eksekusi mati yang dilakukan pemerintah Indonesia salah satunya untuk terpidana terorisme. Seberat apapun pelanggaran yang dilakukan seorang terpidana, tidak ada yang boleh merenggut hak dasarnya untuk hidup termasuk negara.

(Deskripsi teks) Amnesty Indonesia mencatat terdapat 52 negara termasuk Indonesia yang masih menerapkan praktik hukuman mati. Indonesia telah mencetak angka vonis hukuman mati tertinggi dalam enam tahun terakhir. Sebanyak 96 vonis hukuman mati dijatuhkan dari awal tahun sampai Oktober 2020, melebihi jumlah tahun lalu.

Hukuman mati tidak akan menghilangkan atau menurunkan angka terorisme. Sebaliknya, kebencian akan semakin mengakar pada kelompok atau pengikutnya. Kebencian tersebut akan sulit hilang bila terjadi pelanggaran hak dasar manusia, yaitu hak hidup. Perlu proses panjang melakukan perubahan dari segi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan berbagai aspek untuk memerangi terorisme.

(Penegasan ulang) Memutus rantai terorisme tidak dapat dilakukan dengan cara singkat seperti mengeksekusi mati terpidana terorisme. Maka, saya tidak sepakat dengan hukuman mati.

Baca juga: Jenis Teks Tanggapan Kritis

Contoh 4

(Evaluasi) Aturan yang melarang siswa menggunakan telepon pintar selama pelajaran perlu digalakkan. Penggunaan telepon pintar hanya diperlukan pada kondisi tertentu saja di sekolah.

(Deskripsi teks) Selama pelajaran berlangsung, siswa sering ketahuan bermain telepon pintar. Baik itu menerima pesan, bermain video game, maupun lainnya. Pada tingkat yang paling parah, telepon pintar jadi ajang pamer di kalangan siswa. Laku-laku macam itu dapat mengganggu proses belajar-mengajar.

Pada pelajaran tertentu, guru akan memperbolehkan siswa mencari referensi atau membaca sumber tertentu. Dalam kondisi seperti itu, maka telepon pintar sangat membantu.

(Penegasan ulang) Maka, saya mendukung larangan penggunaan telepon pintar selama pelajaran, kecuali atas izin dari guru. Siswa tidak perlu dilarang membawanya ke sekolah, karena pasti ada kebutuhan tertentu. Namun penggunaannya harus bijaksana dan tepat guna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com