Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Debat Singkat

Kompas.com - 26/11/2020, 22:15 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Arum Sutrisni Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.comDebat adalah pertukaran pendapat mengenai suatu hal antara dua belah pihak. Berikut ini contoh debat singkat:

Penyampaikan pendapat dan mempertahankan argumen terhadap lawan bicara disebut debat. Dalam debat, argumen yang berkualitas, disampaikan berdasarkan fakta, bukti, dan pola pikir yang logis.

Menurut Fegy Lestari dalam Debat: Berpikir Kritis, Berwawasan Luas, Persuasif, Argumentatif (2018), debat merupakan aktivitas yang dilakukan untuk membahas sesuatu dan mempertahankan pendapat.

Dengan memberikan alasan atau bukti, bahkan meyakinkan orang lain akan kebenaran pendapatnya. Dan kemampuan mengiring orang lain untuk memahami pemikiran mereka.

Baca juga: Debat: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Unsur, Struktur, Jenis, Contoh

Contoh 1

Saya setuju negara membatasi impor kendaraan bermotor. Bila ditinjau dari beberapa inovasi kendaraan yang diciptakan oleh anak negeri, kita sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan transportasi negara secara mandiri. Impor kendaraan bermotor hanya memberi untung pada negara maju, sementara budaya konsumtif bangsa Indonesia akan semakin mengakar. Maka, kita perlu batasi impor kendaraan bermotor. Bila perlu, hentikan semua impor kendaraan bermotor dan mencoba produksi kendaraan di negeri sendiri.

Contoh 2

Saya setuju dengan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker). Undang-undang ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan lapangan kerja seluas-luasnya pada masyarakat. Pemerintah akan memberi peluang lebih besar bagi investor, agar muncul usaha-usaha baru di berbagai sektor. Nantinya, masyarakat akan mendapat pekerjaan dari sektor-sektor tersebut. Di tengah pandemi, banyak usaha yang bangkrut atau terpaksa merumahkan karyawannya. Saya ingin banyak masyarakat kembali mendapat pekerjaan, maka saya dukung UU Cipta Kerja.

Baca juga: Fakta dan Opini: Arti dan Ciri-cirinya

Contoh 1

Saya tidak setuju jika ada pembatasan impor kendaraan bermotor. Memang bagus bila anak negeri dapat membuat kendaraan motor, tetapi untuk memproduksi di negeri sendiri rasanya sulit. Bidang otomotif negara kita memang kurang tepat dalam memproduksi, namun banyak sektor yang bergantung pada kendaraan bermotor. Mulai dari elit, bahkan masyarakat secara umum. Bayangkan berapa ribu orang yang mencari nafkah dengan menjadi tukang ojek online, bekerja sebagai sales kendaraan bermotor, atau bidang lain yang terkait. Bila impor kendaraan bermotor dibatasi, maka akan membuat peluang usaha dan pendapatan mereka menurun. Maka, pembatasan impor kendaraan adalah kebijakan yang perlu ditinjau ulang. Saya tidak setuju ada pembatasan.

Contoh 2

Saya tidak setuju dengan Undang-Undang Cipta Kerja. Sejak pembuatan, sampai pengesahannya pun terjadi berbagai kejanggalan. Kejanggalan tersebut antara lain proses pembuatannya yang terburu-buru tanpa melibatkan masyarakat, banyak salah ketik, dan pasal yang terselip. Kita jangan memandang lapangan pekerjaan melalui sektor yang dapat didukung investor saja. Negara bukan mesin pencetak pekerja. Kesejahteraan rakyat tidak hanya dilihat dari pekerjaan, tetapi juga daya hidupnya. Percuma memberi keleluasaan pada investor, tetapi membuat ruang dan daya hidup masyarakat semakin rendah. Undang-undang yang cacat prosedur dapat dikatakan inkonstitusional. Maka saya menolak dengan tegas UU Cipta Kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com