Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merkantilisme dan Dampaknya bagi Indonesia

Kompas.com - 12/11/2020, 15:23 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merkantilisme merupakan sistem ekonomi yang bertujuan untuk melakukan aktifitas ekspor sebanyak mungkin demi mendapatkan emas atau logam mulia.

Secara harfiah, merkantilisme berasal dari bahasa inggris merchant yang berarti pedagang. Dalam sistem merkantilisme, negara berusaha untuk mengoptimalkan aktifitas perdagangan dalam rangka mendapatkan keuntungan yang melimpah.

Sistem merkantilisme mulai berlaku pada abad ke-15 hingga 18 Masehi. Negara-negara Eropa yang menganut sistem merkantilisme pada masa tersebut adalah Portugis, Belanda, Spanyol, Inggris, Perancis.

Dalam buku buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahyudi Djaja, sistem merkantilisme mampu menciptakan suasana saling mebutuhkan antara negara dan para pedagang.

Baca juga: Reformasi Gereja di Eropa

Pada masa ini, para raja membangun, memelihara, dan menjamin keselamatan jalur perdagangan darat dan laut untuk kepentingan perdagangan.

Negara-negara yang menganut sistem merkantilisme juga sepakat untuk menghapuskan bea-bea khusus yang biasanya membebani para pedagang internasional.

Pada perkembangannya, sistem merkantilisme dijadikan sebagai salah satu pendorong bagi bangsa Eropa untuk melakukan eksporasi, eksploitasi dan kolonialisasi di berbagai belahan dunia.

Raja dan bangsawan Eropa pada sekitar abad 16 Masehi turut membiayai pelayaran samudera untuk mencari komoditas dagang yang laku di pasar Internasional.

Baca juga: Zaman Renaissance di Eropa: Perkembangan dan Tokohnya

Dampak merkantilisme di Indonesia

Merkantilisme memberikan dampak yang besar bagi Indonesia. Pada sekitar abad ke-16 hingga 18 Masehi, banyak pedagang-pedagang Eropa yang melakukan hubungan perdagangan dengan masyarakat Indonesia.

Indonesia sendiri merupakan penghasil komoditas rempah-rempah yang sangat dicari di pasar Internasional. Dalam buku Sejarah Perekonomian Indonesia (2009) karya R.Z Leirissa dkk, merkantilisme mendorong adanya kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa di Indonesia.

Pada sekitar abad ke-17 Masehi mulai muncul kongsi-kongsi dagang seperti VOC (kongsi dagang Belanda) dan EIC (kongsi dagang Inggris) di Indonesia.

Kehadiran kongsi dagang Eropa di Indonesia bertujuan untuk menguasai dan memonopoli perdagangan di kawasan kepulauan Nusantara melalui jalur peperangan dan politik.

Baca juga: Kejayaan Eropa: Motivasi dan Nafsu

Tokoh Merkantilisme

Berikut merupakan tokoh-tokoh Merkantilisme :

  • Jean Bodin (1530-1596)
  • Thornas Mun (1571-1641)
  • Jean Baptis Colbert (1619-1683)
  • Daavid Hurne (1711-1776)
  • Sir William Petty (1623-1687)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com