Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Teori Perubahan Sosial dan Contohnya

Kompas.com - Diperbarui 20/01/2022, 15:03 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pada hakikatnya, kehidupan sosial masyarakat bersifat dinamis. Artinya, kehidupan masyarakat selalu mengalami perubahan, tidak stagnan.

Perubahan tersebut bisa berupa perubahan kecil hingga perubahan besar yang membawa dampak besar pula.

Dilansir dari buku Perubahan Sosial (2018) karya Joan Hesti Gita Purwasih dan Sri Muhammad Kusumantoro, perubahan sosial merupakan suatu variasi cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya penemuan baru dalam masyarakat.

Perubahan sosial tidak selalu tentang kemajuan, bisa juga tentang kemunduran. Meskipun begitu, dinamika sosial selalu diarahkan kepada gejala transformasi yang bersifat linier.

Perubahan sosial tidak bisa dipandang hanya dari satu sisi saja. Sebab satu perubahan bisa mengakibatkan perubahan di sektor-sektor lainnya.

Baca juga: Lembaga Pengendalian Sosial: Jenis dan Fungsinya

Memahami perubahan sosial dapat dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang membangun perubahan sosial. Ada empat jenis teori perubahan sosial, yaitu:

Teori Evolusi

Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial terjadi akibat perubahan cara pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, perkembangan sosial, dan sistem kerja.

Di dalam teori ini perubahan sosial dibedakan menjadi menjadi dua jenis, yaitu revolusi dan evolusi. Revolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara cepat, misalnya revolusi politik.

Contohnya bisa kita lihat kondisi sebelum dan sesudah pengunduran diri Soeharto. Setelah Orde Baru tumbang, rakyat tak lagi takut mengkritisi pemerintahnya.

Sedangkan evolusi merupakan perubahan sosial yang terjadi secara lambat. Contohnya peralihan penggunaan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas. Di Indonesia, transisi ini berlangsung amat lama.

Teori konflik

Teori ini beranggapan bahwa masyarakat hidup dalam dualisme kelas yang terbagi atas kelas borjuis dan kelas proletar.

Baca juga: Sanksi sebagai Sarana Pengendalian Sosial

Adanya dualisme kelas tersebut akhirnya menjadi pemicu terjadinya konflik sosial dalam wujud revolusi sosial yang berdampak pada perubahan-perubahan sosial.

Contohnya Revolusi Perancis yang terjadi pada abad ke-18. Masyarakat yang miskin dan hidup dalam kesusahan, menumbangkan rajanya yang hidup dalam kemewahan.

Teori siklus

Dilansir dari buku Pengantar Ringkas Sosiologi (2020) karya Elly M. Setiadi, teori ini menggambarkan bahwa perubahan sosial bagaikan roda yang sedang berputar.

Maksudnya adalah perputaran zaman merupakan sesuatu yang tidak dapat dielakan oleh siapapun dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com