Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Bonus Demografi

Kompas.com - 27/08/2020, 11:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

Sumber BPS

KOMPAS.com - Transisi demokrasi yang dialami suatu negara dimulai dengan jatuhnya angka kematian, sementara angka kelahiran relatif tetap.

Selama trasisi terjadi ledakan penduduk yang diikuti dengan rendahnya tingkat kematian.

Seiring dengan turunya angka kelahiran dan usia ledakan penduduk memasuki angkatan kerja maka terjadilah bonus demografi.

Apa itu bonus demografi?

Dalam situs Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa definisi mengenai bonus demografi merujuk pada fenomena penambahan jumlah penduduk usia kerja yang membawa keuntungan bagi perekonomian.

Baca juga: Menko PMK: Indonesia Memasuki Fase Bonus Demografi, Pembangunan Manusia Harus Bagus

Bonus demografi didefinisikan sebagai sebuah penambahan penduduk pada kelompok usia kerja yang walaupun meningkatkan jumlah penduduk total dipandang sebagai sebuah keuntungan yang tidak terelakan.

Seorang ekonom Sri Moertiningih Adioetomo mengatakan bahwa pengertian bonus demografi adalah perubahan struktur umur penduduk karena penurunan kelahiran terus menerus.

Sehingga jumlah dan proporsi anak-anak mengecil. Peningkatan usia harapan hidup menyebabkan anak-anak menjadi dewasa usia kerja.

Era bonus demografi ditandai dengan ledakan penduduk usia kerja.

Ketika kualitas pekerja bagus, produktif dan berdaya saing maka bonus demografi membantu memicu pertumbuhan.

Namun, era penurunan fertilitas belum disertai dengan upaya peningkatan kualitas SDM. Sebanyak 60 persen angkatan kerja paling banter lulus sekolah tingkat SMP.

Baca juga: Hadapi Bonus Demografi Pekerja, Pengamat: Indonesia Butuh RUU Cipta Kerja 

Di mana tidak punya kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja. Soft skill juga kurang. Sehingga banyak yg tidak terserap di dunia kerja atau menganggur.

Bonus Demografi Indonesia

Dalam buku Memetik Bonus Demografi (2018) Bonus demografi sering diucapkan, perlu dipahami, belum tentu "dipetik".

Indonesia saat ini didominasi penduduk usia kerja yang berpotensi memberikan keuntungan ekonomi, yaitu bonus demografi dengan keuntungan besar pada tahun 2040 yang disebut jendela peluang (window of opportunity).

Ketika bonus demografi dicetuskan pada 2005, tingkat kelahiran menurun drastis, tetapi sejak tahun 2003-2012 stagnan tidak turun lagi.

Hal itu terjadi karena dampak panjang krisis monoter 1998 lalu. Itu mempengaruhi terbukanya jendela peluang, menjadi lebih panjang, dari 2030 menjadi 2040.

Baca juga: Bonus Demografi Belum Mampu Dorong Akselerasi Ekonomi RI, Mengapa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com