Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Sapardi Djoko Damono: Penyair Legendaris Indonesia

Kompas.com - 19/07/2020, 11:50 WIB
Ari Welianto

Penulis

Namun, ia lupa judul sajak yang ditulis dan majalah yang memuat hasil karyanya.

Baca juga: Sapardi Djoko Damono dan Penghargaan Internasionalnya

Tahun berikutnya, sajak-sajaknya mulai bermunculan di ruang-runag kebudayaan diberbagai penerbitan seperti penerbitan yang diasuh oleh H.B Jassin.

Saat kecil, Sapardi masuk di Sekolah Rakyat (SR) Kasatriyan yang berada di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta. Setelah tamat SR, ia melanjutkan di SMP II yang lokasinya di wilayah Mangkunegaran.

Kemudian masuk ke SMA II Solo, setekah lulus masuk ke Universitas Gajah Mada (UGM) mengambil jurusan Sastra Barat Fakultas Sastra dan Kebudayaan.

Ia pernah memperdalam pengetahuan tentang humanities di University of Hawaii, Amerika Serikat, pada 1970—1971.

Sejak masuk sekolah, ia sudah bergelut dengan dunia sastra. Ia sering ikut mengisi majalah dinding.

Memiliki bakat lain

Selain menulis puasi, Sapardi juga sebagai penulis. Ia belajar melukis dari sahabatnya bernama Jeihan.

Baca juga: Sapardi Djoko Damono Meninggal, Alami Penurunan Fungsi Organ

Persahabatan dengan Jeihan membuka jalan terciptanya patung Sapardi telanjang yang secara khusus diciptkan sang pelukis untuk pameran lukisan Jeihan di Jakarta pada 29 Juli 2005.

Pernah lukisannya dilelang untuk amal bersama dengan beberapa pelukis lainnya. Dari situ, Sapardi mempunyai perhatian yang sangat beragam.

Bahkan, Sapardi pernah menyutradarai pentas drama, antara lain Petang di Taman karangan Iwan Simatupang.

Sapardi juga memberikan arahan kepada mahasiswa baru. Arahan itu terutama berkisar tentang bagaimana cara membawakan puisi yang baik.

Sapardi, beberapa kali sering naik pentas untuk membawakan peran tatkala bergabung dengan teater Rendra pimpinan WS Rendra.

Dari berbagai kemampuan berkesenian yang dimiliki oleh Sapardi, seperti menari, menabuh gamelan, main gitar, menggambar, main drama dan menjadi sastrawan, hanya bidang sastra yang menonjol.

Baca juga: Jenazah Sapardi Djoko Damono Akan Dibawa ke Rumah Duka di Ciputat

Ia bukan hanya dikenal sebagai penyair papan atas di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Sajak-sajaknya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Sapardi Djoko Damono juga dikenal sebagai dosen, pengamat sastra, kritikus sastra, dan pakar sastra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com