Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Snouck Hurgronje, Tokoh Orientalis yang Mempopulerkan Teori Gujarat

Kompas.com - Diperbarui 06/01/2022, 17:19 WIB
Ari Welianto

Penulis

Sehingga saat itu mereka belum sampai ke Nusantara.

Para pedagang India-lah yang kemudian meneruskan perdagangan hingga ke Nusantara.

Van Leur berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia bukan abad ke-13, tapi abad ke-7. Sementara abad ke-13 merupakan perkembangan Islam di Nusantara.

Kemudian ada sejarawan Moquette yang menyatakan tempat asal Islam di Nusantara ada Gujarat.

Ia mendasarkan pendapatnya pada peninggalan artefak berupa batu nisan di Pasai kawasan utara Nusantara.

Baca juga: Pithecanthropus Erectus, Fosil Manusia Purba Pertama yang Ditemukan di Indonesia

Batu nisan tersebut memiliki kemiripan dengan batu nisan lain yang ditemukan di makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur.

Kedua batu tesebut memiliki bentuk yang sama dengan batu nisan yang ada di Cambay, Gujarat, India.

Ia berkesimpulan bahwa batu nisan di Gujarat diperuntukan bukan hanya bagi kepentingan lokal, tapi juga di impor ke wilayah lain termasuk Sumatera dan Jawa. 

Kemudian dengan mengimpor batu nisan dari Gujarat, orang-orang Nusantara juga mengambil Islam dari sana.  

Kritik terhadap Teori Gujarat

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), teori Gujarat yang dipopulerkan Snouck Hurgronje bahwa Islam masuk di Nusantara pada abad ke-12 atau abad ke-13 banyak dibantah.

Kritik ini berdasarkan kondisi pada masa itu. Di mana Gujarat dikuasai oleh Kerajaan Hindu. Konon, kapal-kapal pedagang muslim yang singgah justru malah diusir oleh pedagang Gujarat.

Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal sebagai Buya Hamka juga menolak pandangan Islam masul ke Nusantara dari Gujarat.

Baca juga: Fungsi Abris Sous Roche Bagi Manusia Purba

Buya Hamka menyatakan pandangannya pada peranan bangsa Arab sebagai pembawa agama Islam ke Indonesia, kemudian diikuti oleh orang Persia dan Gujarat.

Gujarat dinyatakan sebagai tempat singgah dan Mekkah sebagai pusat atau Mesir sebagai tempat pengambilan ajaran Islam.

Pada abad ke-13 di Nusantara sudah berdiri suatu kekuatan politik Islam. Maka sudah tentu Islam masuk jauh sebelumnya yakni abad ke-7 masehi atau abad pertengahan hijriyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com