Berikut unsur-unsur drama:
Alur atau plot adalah jalinan atau rangkaian peristiwa berdasarkan hubungan waktu dan hubungan sebab-akibat.
Sebuah alur cerita harus bisa menggambarkan jalannya cerita dari awal hingga akhir. Dalam alur dikelompokan beberapa tahapan, yakni:
Baca juga: Cerpen: Sejarah, Ciri-ciri dan Jenis
Pengenalan merupakan bagian permulaan dalam pementasan drama, pengenalan para tokoh, latar pentas dan pengungkapan masalah yang akan dihadapi penonton.
Setelah tahap pengenalan, drama bergerak menuju pertikaian yaitu pelukisan pelaku yang mulai terlibat ke dalam masalah pokok.
Tahap selanjutnya adalah puncak. Pada tahap tersebut pelaku mulai terlibat dalam masalah- masalah pokok dan keadaan menjadi lebih rumit lagi.
Keadaan tersebut kemudian berkembang hingga menjadi krisis. Pada tahap ini penonton dibuat berdebar, penasaran ingin mengetahui penyelesaiannya.
Pada tahap penyelesaian bagaimana sebuah drama berakhir dengan menggembirakan atau menyedihkan.
Ada juga penyelesaian yang dibuat samar, itu mendorong penonton untuk memikirkan sendiri akhir cerita.
Baca juga: Teks Eksposisi: Ciri, Struktur dan Jenisnya
Tokoh merupakan orang-orang yang berperan dalam sebuah drama. Pada umumnya dalam drama ada tokoh baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis).
Pada tokoh-tokoh tersebut biasanya diberi penjelasanya, seperti watak, ciri-ciri fisik, jabatan, atau keadaan kejiwaan.
Dialog merupakan ciri khas suatu drama. Di mana dialog berbentik percakapan atau dialog. Pastinya penulis naskah harus memperhatikan pembicaraan yang akan diucapkan.
Dalam dialog biasanya dilakukan oleh dua orang atau tokoh dalam drama tersebut.
Petunjuk laku berisi tentang penjelasan kepada pembaca atau penonton mengenai keadaan,
suasana, tokoh, peristiwa atau perbuatan.
Petunjuk laku sangat diperlukan dalam naskah drama. Isi petunjuk laku adalah petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana, pentas, suara, keluar masuknya aktor atau aktris, keras lemahnya dialog, dan sebagainya.
Baca juga: Menulis Teks Non-Fiksi