KOMPAS.com - Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer bumi yang berfungsi menangkap panas.
Dikutip dari situs National Aeronautics and Space Administration atau NASA, atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya.
Sebagian gas-gas dalam 1 persen itu termasuk gas rumah kaca. Gas rumah kaca yakni:
Baca juga: 6 Gas Rumah Kaca
Gas rumah kaca menjaga kestabilan temperatur bumi. Berkat gas rumah kaca, manusia, hewan, serta tumbuhan bisa hidup.
Gas rumah kaca dibutuhkan untuk menunjang kehidupan di bumi. Namun terlalu banyak gas rumah kaca tentu tak baik.
Sebab, bumi bisa terlalu panas atau yang kini kita sebut sebagai pemanasan global.
Matahari menyinari dan memberi panas ke bumi. Sebagian panas itu diserap dan dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi.
Ketika sinar memantul, gas rumah kaca menjaga agar panas dari sinar itu tidak meninggalkan atmosfer.
Panas jadi terperangkap di bumi. Inilah yang dimaksud dengan efek gas rumah kaca.
Cara kerja ini sama seperti rumah kaca yang biasa digunakan untuk bercocok tanam. Di musim dingin, gas rumah kaca tetap hangat karena menangkap dan menahan panas dari matahari.
Baca juga: Pemanasan Global: Proses, Penyebab, dan Dampaknya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.