Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Menara Pisa Miring tapi Tidak Roboh?

Kompas.com - 29/02/2020, 08:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa ahli mengatakan menara yang terkenal di Pisa, Italia akan bersandar hingga 200 tahun lagi.

Bahkan Menara Miring Pisa tetap berdiri selamanya. Tahukah kamu mengapa Menara Pisa miring dan tidak roboh?

Menara Pisa berdiri miring

Di lansir dari Live Science, pembangunan Menara Pisa dimulai pada Agustus 1173. Dibangun sebagai menara bel atau lonceng untuk gereja Katedral di Pisa, Italia.

Awalnya, menara ini bisa berdiri tegak. Namun pada 1178 bangunan Menara mulai miring. Padahal pembangunan belum selesai.

Ternyata, pembangunan Menara Pisa di atas tanah yang tidak padat. Terdiri dari tanah liat, pasir halus, dan kerang.

Hal ini karena kota Pisa terletak di antara sungai Arno dan Serchio.

Baca juga: Sejarah Pramuka Indonesia, Organisasi Kepanduan sejak Era Belanda

Melihat hal tersebut, pembangunan Menara Pisa dihentikan hingga 100 tahun. Hal tersebut bersamaan dengan perang yang terjadi di Pisa.

Meski dihentikan selama itu, ternyata membantu tanah di bawah Menara Pisa mengendap.

Pembangunan dilanjutkan kembali. Saat itu, menara condong 0,2 derajat ke utara. Para pekerja mulai membangun bagian lantai tujuh sehingga membuat menara condong ke selatan hingga satu derajat.

Pembangunan kembali dihentikan hingga 100 tahun. Selama berhenti, menara semakin miring 1,6 derajat ke arah selatan.

Para ahli kemudian memutuskan untuk membuat sisa menara lebih tinggi di bagian utara, namun beban di bagian tersebut justru membuat menara tenggelam ke tanah dan semakin miring hingga 5,5 derajat ke selatan.

Restorasi yang dilakukan pada 1990 hingga 2001 membuat menara sedikit stabil. Saat ini Menara Miring Pisa masih bersandar ke selatan dengan kemiringan 3,99 derajat.

Menara Pisa tidak roboh

Sampai saat ini, kita masih menikmati keindahan dan keunikan Menara Pisa. Hal ini karena adanya pusat gravitasi.

Setiap obyek memiliki massa dan memiliki pusat massa atau pusat gravitasi.

Pusat gravitasi adalah titik di dalam obyek. Di mana semua massa harus terkonsentrasi jika ingin memperkirakan obyek dengan titik.

Baca juga: Es Krim, Sejarah dan Perkembanganya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com