Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan, Satelit Alami Bumi

Kompas.com - 21/02/2020, 14:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

Jari-jari khatulistiwa adalah 1.738 kilometer dan bentuknya sedikit diratakan sedemikian rupa. Sehingga sedikit membesar ke arah Bumi.

Bulan tidak memiliki medan magnet global seperti Bumi, tetapi beberapa batuan permukaannya memiliki magnet remanen, yang menunjukkan satu atau lebih periode aktivitas magnetik di masa lalu.

Dikutip situs www.planetarium.jakarta.go.id, pergerakan bulan dari hari ke hari di antara bintang-bintang dapat diamati dan dapat sangat jelas ditera perpindahannya sebesar 13 derajat ke arah timur.

Matari juga setiap waktu bergeser ke arah timur, terlihat seperti dikejar-kejar bulan.

Perubahan fase atau penampakan bentuk wajah bulan berulang secara tetap dan tergantung pada jarak sudutnya terhadap matahari.

Baca juga: Gerhana Bulan: Pengertian, Proses, dan Penampakannya di Indonesia

Ada fase-fase bulan, yakni:

Fase itu akan terjadi saat bulan berada di arah matahari.

  • Fase bulan separuh

Fase tersebut terjadi ketika jarak sudut matahari-bumi-bulan 90 derajat atau 270 derajat.

  • Fase bulan purnama

Fase bulan pertama akan terjadi ketika jarka sudutnya 180 derajat. Di mana bumi di antara matahari dan bulan ada pada kondisi khusus.

  • Kuartir Ketiga 22 1/8 hari

Bulan,Bumi dan Matahari berada dalam posisi tegak lurus. Hanya setengah permukaan bulan yang menghadap bumi yang mendapat cahaya matahari.

Bulan nampak setengah cakram sebelah kiri. Antara bulan purnama dan kuartir ketiga , bulan nampak sebagai bulan sabit.

Baca juga: Mars, Planet dengan Dua Bulan yang Mengitari

  • Kuartir ke empat 28 1/2 hari

Dikuartir ke empat bulan menjadi bulan baru. Bulan sinodis yang berpatokan pada fase bulan dijadikan standar perhitungan kalender islam yang dikenal sebagai kalender hijriayah

Fase-fase tersebut karena bulan mengitari Bumi. Bulan merupakan benda langit yang gelap tidak memiliki cahaya sendiri.

Bulan akan tampak terang dari Bumi karena adanya bagian yang memantulkan cahaya Matahari.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), selain berevolusi mengelilingi matahari, bulan juga berotasi terhadap porosnya.

Saat rotasi bulan persis sama dengan kala revolusi, yakni 27,3 hari, sehingga permukaan bulan yang menghadap Bumi selalu hanya separuhnya.

Karena bulan berevolusi terhadap Bumi. Bulan juga ikut mengelilingi matahari bersama Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com