Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Februari, Hari Bahasa Ibu Internasional

Kompas.com - 21/02/2020, 06:30 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Sumber PBB

"Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri."

KOMPAS.com - Demikian kata Pramoedya Ananta Toer dalam novel Anak Semua Bangsa (1980).

Bahasa adalah pemersatu bangsa. Setiap tanggal 21 Februari, dunia memperingati Hari Bahasa Ibu.

Tahukah kamu perayaan ini berawal dari tragedi berdarah rakyat Bangladesh memperjuangkan bahasa ibu mereka?

Baca juga: Bahasa Ibu, Keberagaman Masyarakat Indonesia Sejak Lahir

Demi bahasa Bengal

Dikutip dari situs Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Hari Bahasa Ibu awalnya dirayakan oleh rakyat Bangladesh.

Di masa lampau, India, Pakistan, dan Bangladesh dijajah oleh Inggris. Setelah India memerdekakan diri pada 1947, Pakistan membentuk negara sendiri.

Pakistan terbelah menjadi dua, Bengal Barat (Pakistan) dan Bengal Timur yang kelak menjadi Bangladesh. Keduanya sangat berbeda dalam budaya dan bahasa.

Kemudian pada 1948, pemerintah Pakistan menetapkan Urdu sebagai satu-satunya bahasa resmi Pakistan.

Padahal, Bengal adalah bahasa yang lebih umum digunakan, khususnya di Bengal Timur.

Baca juga: Bangladesh di Balik Lahirnya Hari Bahasa Ibu Internasional...

Kebijakan itu menuai protes dari rakyat Bengal Timur. Mereka ingin bahasa ibu mereka, Bengal, dijadikan salah satu bahasa nasional di samping bahasa Urdu.

Sayangnya, protes ini dibalas dengan tekanan pemerintah Pakistan. Pemerintah melarang rakyatnya berkumpul dan berunjuk rasa.

Larangan ini semakin memicu amarah rakyat. Mahasiswa dan rakyat sipil menggelar unjuk rasa besar-besaran.

Namun pada 21 Februari 1952, polisi menembaki demonstran. Abul Barkat, Abdul Jabbar, Sofiur Rahman, dan Abdus Salam gugur.

Upaya mereka baru membuahkan hasil setahun kemudian. Pada 1956, pemerintah akhirnya mengakui bahasa Bengal.

Baca juga: VIK - Para Penjaga Bahasa

Diadopsi PBB

Sejak tahun 1955, Bengal Timur merayakan Hari Peringatan Bahasa untuk mengenang tragedi itu.

Setelah konflik berkepanjangan, Bangladesh pun memerdekakan dirinya dari Pakistan pada 26 Maret 1971 lewat Perang Kemerdekaan Bangladesh.

Monumen "Shahid Minar" didirikan untuk menghormati para pejuang bahasa Bengal.

Kemudian pada 1998, Rafiqul Islam, seorang warga Bangladesh yang tinggal di Kanada mengusulkan 21 Februari diadopsi sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional.

Maka pada Sidang Umum ke-30 PBB pada 1999, ditetapkan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional.

Baca juga: Sosok Pria Skotlandia Pencetus Nama Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com