Londokampung, YouTuber Australia Pakai Bahasa Jawa Suroboyoan

iJAKARTA, KOMPAS.com - YouTube membuat banyak orang menjadi tertantang dan mencoba untuk menjadi kreatif dalam pembuatan konten.

Banyaknya kesamaan konten di YouTube, harus membuat seseorang untuk tampil berbeda.

Konten tak biasa itu antara lain disajikan oleh YouTuber berkewarganegaraan Australia, Dave Jephcott.

Pria yang akrab disapa Cak Dave itu menampilkan konten berbahasa Jawa Suroboyoan di akun YouTube-nya, Londokampung.

Baca juga: Ini Dia, Rahasia Rans Entertainment Bisa Berpenghasilan Miliaran

Jika mendengar cara berbicara Dave, pendengar akan merasa tertipu. Sebab Dave yang berparas putih seperti bule sangat fasih berbahasa Jawa.

Sejak kecil, Dave dan kedua orangtuanya pindah ke Indonesia. Menetap sebentar di Bandung dan pindah ke Surabaya.

"Kita kan belajar bahasa, bahasa pertama, di umur segitu, kan? Nah, aku di Surabaya kan sejak umur dua tahun, karena di Bandungnya itu enam bulan. Jadi langsung bahasa campur-campur," ujar Dave kepada Kompas.com pada pertengahan 2019.

Sejak kecil, Dave dan Nathan kakaknya bermain dengan anak-anak sebayanya yang berbahasa Jawa. 

Di antara teman-teman mereka yang "anak kampung", Dave mendapat nama panggilan Dapit Kecepit, sementara Nathan dipanggil Tan Ketan.

Dave juga sering melakukan prank kepada orang-orang yang menjadi targetnya. Konten seperti prank membuat channel Londokampung makin dikenal oleh penonton khususnya warga Surabaya.

Baca juga: NCT 127 Cover Lagu Cinta Luar Biasa Andmesh, Puncaki Trending YouTube

Popularitasnya juga menarik para pembuat film. Sudah ada tawaran bermain film untuknya. Namun Dave ragu untuk menerimanya.

"Kalau film, aku agak grogi. Aku kurang PD. Ada beberapa tawaran, tapi biasanya mereka minta aku jadi bule yang tua. Aku agak gimana ya," kata dia.

Ia juga khawatir, jika menerima tawaran film, kanal YouTube-nya akan terbengkalai karena ia harus fokus pada syuting film.

Ia menambahkan bahwa jika saat proses syuting ia diperbolehkan untuk mengambil gambar dan dijadikan konten YouTube juga maka mungkin saja ia akan menerima.

"Jadi yang kalau aku syuting itu ya bisa bikin konten sama pemain-pemainnya, sama sutradaranya. Jadi YouTube tetap bisa jalan," ujar Dave.