Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia di Bawah Penjajahan Perancis

Kompas.com - 11/02/2020, 08:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Pada masa pemerintahan Daendels, pemerintah kolonial menjual tanah-tanah milik Gubernemen (pemerintah) kepada pihak partikelir atau pihak swasta.

Awalnya, Daendels hanya menjual tanah rampasan dari Kesultanan Banten di Jasinga.

Namun ia juga menjual tanah-tanah di sekitar Batavia (Jakarta) yang disebut Ommelandene.

Langkah ini diambil Daendels setelah Belanda mengalami kesulitan keuangan akibat perang melawan Inggris.

Berakhirnya masa penjajahan Perancis

Willem V dari Belanda berhasil lolos dari serangan Perancis dan melarikan diri ke Inggris pada 1795.

Ia tinggal di Kew dan memerintah dari sana. Lewat surat-surat Kew terungkap, para pejabat jajahan Belanda diperintah untuk menyerahkan wilayah mereka ke orang-orang Inggris sipaya tidak jatuh ke tangan Perancis.

Baca juga: Tujuan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia

Maka sejak 1795, Inggris pun berusaha merebut Nusantara dari Perancis.

Dengan jatuhnya pangkalan utama Perancis di Mauritius pada akhir 1810, posisi Inggris semakin kuat untuk merebut Indonesia.

Pada Mei 1811, Daendels dicopot dari jabatannya. Ia tak bisa membangun hubungan dengan penguasa tanah Jawa. Daendels juga dituduh memperkaya diri sendiri dengan menjual tanah-tanah pemerintah.

Daendels digantikan oleh Jan Willem Janssens. Namun Janssens tak bertahan lama karena terus diserang Inggris.

Hingga pada 4 Agustus 1811, 60 kapal Inggris muncul di pelabuhan Batavia, pusat kekuatan Belanda.

Batavia dan daerah di sekitarnya jatuh ke tangan Inggris pada 26 Agustus 1811.

Janssens mundur ke Jawa Tengah dan menyerah di dekat Salatiga.

Baca juga: Konferensi Meja Bundar, Belanda Akui Kedaulatan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com