Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir: Negara Pertama Mengakui Kemerdekan Indonesia

Kompas.com - 09/02/2020, 14:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia.

Mesir mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia pada 22 Maret 1946. Selanjutnya negara-negara lain khususnya negara Arab mengakui kedaulatan bangsa Indonesia. Seperti Syria, Iraq, Lebanon, Yaman, Saudi Arabia dan Afghanistan.

Dilansir National Geographic, penyebarluasan kemerdekaan Indonesias baik ke dalam negeri dan luar negeri dilakukan setelah pembacaan proklamasi.

Baca juga: Indonesia-Mesir Jajaki Kerja Sama di Bidang Perkeretaapian

Penyebarluasanya kemerdekaan ke luar negeri menggunakan radio. Kemudian radio–radio internasional di Inggris, Amerika, dan Singapura berhasil mendengar.

Kabar merdekanya Indonesia pun disebarkan lagi oleh radio–radio internasional.

Dikutip situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946.

Bahkan secara resmi keputusan Sidang Dewan Liga Arab, 19 November 1946 mengajurkan kepada semua negara anggota Liga Arab supaya mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat.

Alasan Liga Arab memberikan dukungan didasari pada ikatan keagamaan, persaudaraan dan kekeluargaan.

Kerjasama kedua negara

Setelah mengakui kedaulatan Indoneia, kemudian kedua negara membuka hubungan diplomatik yang ditandai dengan penandatanganan The Treaty of Frienship and Cordiality pada 10 Juni 1947.

Baca juga: Quraish Shihab Terima Penghargaan Bintang Tanda Kehormatan dari Mesir

Selanjutnya pada 1949 dilakukan pembukaan Perwakilan Republik Indonesia di Kairo. Mesir juga memiliki perwakilan di Indonesia.

Sejauh ini berbagai kerjasama terus dilakukan diberbagai bidang hingga sekarang. Seperti di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pendidikan.

Kedua negara juga sama-sama organisasi kerjasama Islam, Gerakan Non Blok, Kelompok G20 negara berkembang dan Kelompok 8 negara berkembang.

Sejak menjalin hubungan diplomatik, kedua negara senantiasa menjaga hubungan yang baik dan erat secara politis.

Hubungan yang baik dan akrab ditandai antara lain dengan intensitas kunjungan pejabat antara kedua negara.

Apalagi memiliki kesamaan pandangan dalam berbagai isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama.

Baca juga: Sosok Pria Skotlandia Pencetus Nama Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com