Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Organisasi Pemuda dalam Sumpah Pemuda

Kompas.com - 04/02/2020, 17:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda (Sumpah Pemuda) adalah pengakuan dari Pemuda-pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.

Sumpah Pemuda dibacakan pada 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia.

Hingga kini setiap tahun pada 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, perjuangan pemuda di nusantara dalam organisasi kepemudaan melahirkan Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda merupakan babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia karena perjuangan yang bersifat lokal kedaerahan berubah menjadi perjuangan yang bersifat nasional.

Para pemuda sadar bahwa perjuangan yang bersifat lokal adalah sia-sia. Hanya dengan persatuan dan kesatuan cita-cita kemerdekaan dapat diraih.

Berdirinya organisasi pemuda Boedi Oetomo (Budi Utomo) mendorong kemunculan organisasi pemuda serupa yaitu Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Minahasa, Jong Celebes dan lainnya.

Baca juga: Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo

Kongres Pemuda I

Pada 1926, berbagai organisasi kepemudaan menyelenggarakan Kongres Pemuda I di Yogyakarta.

Kongres Pemuda I menunjukkan adanya kekuatan untuk membangun persatuan dari seluruh organisasi pemuda yang ada di Indonesia.

Kongres Pemuda I berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama. Kesepakatan itu meliputi dua hal yakni:

  1. Cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita semua pemuda Indonesia.
  2. Semua perkumpulan pemuda berdaya upaya menggalang persatuan organisasi pemuda dalam satu wadah.

Hasil kesepakatan tersebut merupakan prestasi besar pada saat itu. Sebab meningkatkan kemajuan yang mendukung arti penting kesatuan dan persatuan antara organisasi pemuda.

Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II dikenal sebagai Kongres Pemuda 28 Oktober 1928. Dilaksanakan dalam tiga sesi di tiga tempat berbeda.

Penggagas Kongres ini adalah Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). PPPI beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.

Kongres dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumateranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon dan lainnya.

Juga dihadiri pengamat dari pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com