Rapat pertama pada Sabtu 27 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop membahas maslah pendidikan. Pembicara adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.
Kedua pembicara berpendapat, anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah serta anak harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup di Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Baca juga: Mewujudkan Persatuan Indonesia
Dikutip dari Sejarah Pergerakan Nasional (2015) karya Fajriudin Muttaqin, panitia Kongres Pemuda adalah:
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh Moh. Yamin pada selembar kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres.
Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo kemudian dijelaskan secara panjang lebar oleh Moh. Yamin.
Isi dari Sumpah Pemuda hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut:
Baca juga: Budi Utomo: Sejarah Berdiri dan Peranannya
Dalam peristiwa Sumpah Pemuda tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh WR Soepratman.
Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan.
Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda tetapi para pemuda terus menyanyikannya.
Gema Sumpah Pemuda terus menjalar dalam dada generasi muda Indonesia pada masa itu termasuk para pemuda keturunan Arab di Indonesia.
Pada pemuda keturunan Arab dimotori oleh AR Baswedan melaksanakan Kongres di Semarang dan menyatakan pemuda-pemuda peranakan Arab pada 4-5 Oktober 1934.
Dalam Kongres ini, mereka bersepakat mengakui Indonesia sebagai tanah air. Sebelumnya kalangan keturunan Arab beranggapan tanah airnya adalah negeri-negeri Arab dan berorientasi ke Arab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.