Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI, Sejarah dan Fungsinya

Kompas.com - 10/01/2020, 10:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak lepas dari Pembela Tanah Air (PETA) bentukan Pemerintah Jepang.

TNI disahkan secara resmi oleh Presiden Soekarno pada 3 Juni 1947. TNI merupakan penyatuan Tentara Republik Indonesia (TRI) dengan laskar-laskar perjuangan.

Sejarah

Dilansir dari situs resmi Tentara Nasional Indonesia (TNI), TNI lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda.

Karena Belanda masih berambisi untuk menjajah kembali Indonesia melalui kekerasan senjata.

Awalnya TNI bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR). BKR dibentuk Pemerintah Indonesia pada 23 Agustus 1945.

Baca juga: PETA, Pasukan Indonesia Bentukan Jepang

BKR bukan suatu badan tentara resmi Indonesia. BKR dibentuk untuk menjaga keamanan daerah dan membantu korban-korban seusai perang kemerdekaan.

BKR berada di bawah Komite Nasional Indonesia (KNI) yang ada di tiap daerah. Mereka bertugas untuk memberikan rasa aman dan mengembalikan kesejahteraan bagi masyarakat. Karena pada masa kemerdekaan, kondisi negara belum stabil. 

Diberitakan Kompas.com (5/10/2018), anggota BKR berasal dari mantan anggota PETA, Heiho, dan KNIL (Koninklijke Nederlands (ch)-Indische Leger atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda.

Mereka bergabung ke BKR untuk memperdalam tugas dan fungsi menjadi organisasi ketentaraan. Pada 5 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Tentara Keamanan Indonesia (TKR).

Pembentukan TKR tidak lepas dengan kedatangan tentara Inggris ke Indonesia dan membuat situasi Indonesia menjadi tidak aman. Karena Belanda ingin menguasai lagi bangsa Indonesia.

Untuk memperluas fungsi ketentaraan, pada 7 Januari 1946 Pemerintah mengganti Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat.

Baca juga: Heiho dan Peta, Organisasi Militer Bentukan Jepang

Menjadi TNI

Dalam perkembangan selanjutnya, upaya pemerintah menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan yang siap bertempur dan berjuangan untuk tegaknya kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.

Untuk mempersatukan kekuatan bersenjata yang sudah terbentuk akhirnya pemerintah menyatukan menjadi TNI pada 3 Juni 1947. Presiden Soekarno juga menetapkan Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai pimpinan TNI.

Pada situs resmi TNI, selama perang kemerdekaan TNI berhasil mewujudkan sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional.

Dalam perkembangannya, TNI harus menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar negeri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com