Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Menjelang Proklamasi

Kompas.com - 08/01/2020, 14:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Sementara golongan tua lebih menghindari pertumpahan darah, mengingat pasukan Jepang masih banyak di Indonesia. Sehingga menunggu keputusan Jepang.

Peristiwa Rengasdengklok

Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam) Jumat siang kemarin. Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok. Kompas/JB Suratno Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam) Jumat siang kemarin. Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.
Pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok.

Aksi penculikan itu sebenarnya membuat kecewa Soekarno.

Soekarno marah dan kecewa, namun melihat keadaan dan situasi yang panas, Soekarno tidak memiliki pilihan lain kecuali mengikuti kehendak para pemuda.

Baca juga: Mengenal Era Pemerintahan di Indonesia Sejak Kemerdekaan

Saat itu Fatmawati, istri Soekarno dan anaknya Guntur juga dibawa untuk keamanan diri mereka.

Rengasdengklok merupakan kota kecil dekat Karawang.

Posisi ini cukup strategis untuk melihat atau mendeteksi pergerakan Jepang, baik yang datang dari arah Jakarta maupun dari arah bandung dan Jawa tengah.

Meski ditekan oleh golongan muda dengan berbagai cara, Soekarno tetap berpegang teguh untuk menjalankan rencana Proklamasi pada 17 Agustus 1945.

Bagi Soekarno angka 17 adalah angka yang suci. Saat itu Agustus merupakan bulan suci Ramadhan. Selain itu 17 Agustus 1945 bertepatan dengan hari Jumat yang dipercaya sebagai hari suci dan berbahagia.

Sementara di Jakarta, Achmad Soebardjo dari golongan tua dan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta.

Baca juga: Ini Kasus-kasus Korupsi yang Terjadi Setelah Kemerdekaan...

Laksamana Muda Maeda Tadashi, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat tentara kekaisaran Jepang bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya.

Berdasarkan kesepakatan dari semua pihak, khususnya golongan muda, Soekarno dan Hatta dijemput untuk kembali ke Jakarta dan menjamin bahwa bahwa Proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada 17 Agustus 1945.

Kursi di ruang tamu Rumah Maeda tempat Maeda menerima Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo setelah tiba dari Rengasdengklok, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Sabtu (13/8/2017).KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI Kursi di ruang tamu Rumah Maeda tempat Maeda menerima Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo setelah tiba dari Rengasdengklok, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta, Sabtu (13/8/2017).
Penyusunan naskah Proklamasi

Rombongan Soekarno dan Hatta tiba di Jakarta pukul 23.00 WIB pada 16 Agustus 1945 tepatnya di rumah Laksamana Muda Maeda Tadashi.

Di ruang makan, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo mulai merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan.

Soekarno menuliskan konsep proklamasi pada secarik kertas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com